Menag Yaqut Disebut Konyol, Rudi S Kamri: Mohon Maaf Literasi Komunikasi Publiknya Sangat Rendah
CEO Kanal Anak Bangsa TV yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri marah besar kepada Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
Pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu marah dengan ucapan Menag Yaqut soal analogi suara toa masjid dengan gonggongan anjing. Rudi protes keras ,karena menganggap Menag Yaqut membandingkan gonggongan anjing dengan azan.
"Jujur saya protes keras. Saya mengecam keras apa yang dilakukan oleh Menteri Yaqut ini. Ini menunjukan betapa rendahnya kemampuan komunikasi publik seorang Gus Yaqut," kata Rudi sebagaimana yang dikutip dari kanal YouTube Anak Bangsa, Jumat (4/3).
Tayangan video opini Rudi itu, diunggah 7 hari lalu untuk merespon polemik ucapan Yaqut tersebut. Video Rudi tersebut diberi judul: KOK BISA MENTERI AGAMA MEMBANDINGKAN AZAN DENGAN GONGGONGAN ANJING?.
Dia menilai Menag Yaqut tidak punya kemampuan untuk membangun narasi publik. Yaqut tidak cerdas memilih diksi dalam komunikasi publik.
"Menteri agama ini, mohon maaf, literasi komunikasi publiknya sangat rendah," kata Rudi.
"Harusnya kalau tidak mengerti belajarlah. Ojo sok merasa pintar segala-galanya. Merasa jadi menteri lalu merasa paling benar, paling pintar, preetlah!" sambungnya.
Dia mengatakan, sebagai seorang muslim, dia sangat marah mendengar komentar Yaqut yang membandingkan azan dengan gonggongan anjing.
"Saya marah. Karena bagi saya, konyol benar nih menteri agama. Sudah kemarin saya puji-puji, mohon maaf sekarang saya caci maki," katanya.
"Bagaimana mungkin seorang menteri agama menganalogikan azan di Masjid dengan gonggongan anjing."
"Ini kan tidak appe to apple, kenapa menteri memilih diksi gonggongan anjing. Kalau membuat analogi, mbok yang lebih cerdaslah," celetuk Rudi S Kamri.
Dia berujar bahwa ada banyak analogi yang bisa di pilih oleh Yaqut. Bukan malah mengambil analogi anjing. Sebagai muslim, Rudi akui sangat marah.
"Sebagai muslim saya tersinggung benar. Karena azan itu kemuliaan bagaimana kita mendengar panggilan untuk salat. Kenapa diksi yang dipilih oleh pak menteri ini gonggongan anjing. Saya ngga ngerti," tuturnya. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: