Usai Usul Penundaan Pemilu, PKB Sindir Ganjar, Anies, Ridwan Belum Punya Tiket

Usai Usul Penundaan Pemilu, PKB Sindir Ganjar, Anies, Ridwan Belum Punya Tiket

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah menjadi perhatian publik. Usai heboh mengusulkan penundaan pemilu, partai ini menyindir Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Pasalnya, ketiganya memiliki elektabilitas atau popularitas tinggi berdasarkan hasil survei, tetapi hingga saat ini belum memiliki "tiket" sama sekali untuk maju dalam pilpres.

"Syarat untuk mengikuti kontestasi pilpres harus memiliki tiket dari parpol, minimal 20 persen suara nasional berdasarkan hasil pemilu sebelumnya. Kalau PKB, Muhaimin sudah punya tiket 10 persen, tinggal mencari tambahan 10 persen lagi,” kata Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid, Kamis (3/3).

Jazilul juga mengatakan, penundaan pemilu tidak mustahil bisa dilakukan dalam dunia politik.

Menurut dia, usulan penundaan Pemilu 2024 belum tentu terealisasi.
Namun, pelaksanaan pemilu sebagai satu agenda politik nasional pasti akan terjadi.

Jazilul mengatakan, saat ini PKB secara kepartaian sangat solid. Misalnya struktur kepengurusan juga sudah terbentuk hingga tingkat ranting.

Selain itu, menurut dia, konsolidasi internal juga terus dilakukan bahkan partainya sudah bertekad bulat menjadikan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, menjadi presiden.

"Setiap hari, Muhaimin dan para pengurus partai berkeliling ke berbagai daerah untuk menghadiri deklarasi dukungan bagi Gus Muhaimin untuk menjadi Presiden 2024," ujarnya.

Ia sangat bersyukur dukungan terhadap Muhaimin maju sebagai capres yang terus bermunculan di mana-mana. 

Pada sisi lain, menurut dia, tren elektabilitas PKB juga cukup bagus dari berbagai survei.

"Saya sangat optimistis pada Pemilu 2024, PKB secara nasional bisa menggenjot perolehan kursinya di DPR RI dari saat ini 58 kursi menjadi 100 kursi," katanya dikutip dari Fin.co.id.

Ia menjelaskan, terkait masih rendahnya elektabilitas Muhaimin, masih ada waktu dua tahun untuk meningkatkan elektabilitas. (ima/rtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: