Plang Muhammadiyah Diturunkan Paksa, Putri Gus Dur: Banyak yang Njawil-njawil Saya

Plang Muhammadiyah Diturunkan Paksa, Putri Gus Dur: Banyak yang Njawil-njawil Saya

Penurunan plang Muhammadiyah di area Masjid Al Hidayah Desa Tampo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan sorotan publik. 

Putri Gus Dur, Alissa Wahid mengaku ikut dijawil-njawil (ditag) warganet terkait insiden penurunan plang Muhammadiyah itu. Alissa pun lalu mengungkapkan tanggapannya melalui akun twitter pribadinya.

“Dari kemarin banyak yang njawil-njawil saya terkait penurunan plang Muhammadiyah di Banyuwangi. Saya sebenernya bingung, kan saya di organisasi tetangganya,” ujar Alissa Wahid melalui akun Twitternya, Senin (28/2).

Alissa mengatakan bagi siapa saja yang curiga bahwa yang menurunkan plang itu adalah warga NU, sebaiknya untuk menghindari fitnah. Hal itu harus dikonfirmasi langsung ke pengurus Muhammadiyah di Banyuwangi. 

“Tapi mungkin diduga yang menurunkan warga NU ya? Nah, sila yang menduga-menduga ngecek sendiri ke pengurus MD sana. Biar tidak jadi fitnah,” jelasnya lagi.

Seperti diketahui, plang atau papan nama bertuliskan Muhammadiyah di area Masjid Al Hidayah di Jalan Plampangrejo Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diturunkan paksa oleh warga.

Tayangan video pencopotan plang nama Muhammadiyah itupun viral di media sosial. Pada video insiden yang terjadi, Jumat (25/2) lalu, tampak sekelompok warga mencopot tiga plang milik organisasi Muhammadiyah yang terpasang.

Ketiganya adalah plang bertuliskan Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo, Pimpinan 'Aisyiyah Ranting Tampo, serta TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal Tampo.

Dalam tayangan video berdurasi 25 menit tersebut tampak plang Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo dan Pimpinan 'Aisyiyah Ranting Tampo digergaji dan dirobohkan warga.

Pembongkaran plang nama Masjid Al Hidayah PRM Tampo itu sangat disesalkan Direktur LBHMU PDM, Wahyudi Ikhsan. Dijelaskan Wahyudi, sebenarnya lokasi itu sudah lama dikelola oleh Kiai Badri dari Muhammadiyah sejak tahun 1970-an.

Selama itu, tidak pernah ada permasalahan apapun.

"Karena Kiai Badri sudah tua kemudian diwakafkan ke cucunya Pak Jamil selaku Ketua Muhammadiyah. Itu saya lihat dari akte yang ada," terang Wahyudi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (28/2).

Wahyudi juga heran jika kemudian ada warga tidak terima dengan berdirinya plang-plang atas nama Muhammadiyah. (zul/rtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: