2 Maret Ditargetkan Vladimir Putin Sebagai Kemenangan Operasi Militer Rusia di Ukraina

2 Maret Ditargetkan Vladimir Putin Sebagai Kemenangan Operasi Militer Rusia di Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan diprediksi akan menjadi kunci. Sebelumnya Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan operasi khususnya untuk mencapai kemenangan pada 2 Maret mendatang.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Fedorov mengatakan hal itu kepada Al Jazeera, Minggu (27/2). Fedorov sendiri berharap agar kedua belah pihak dapat melakukan pembicaraan.

Meski di tengah serangan skala penuh dari Rusia ke sejumlah wilayah Ukraina.

“Seharusnya ada pembicaraan yang berlangsung tanpa prasyarat. Saya tahu posisi teman-teman saya di Kiev dan kepemimpinan Ukraina. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tetapi tanpa prasyarat," ujarnya.

Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarusia. Pembicaraan itu akan diadakan tanpa prasyarat dan merupakan hasil dari panggilan telepon antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Fedorov juga mengatakan perlawanan di Ukraina dan sanksi yang diberlakukan oleh Barat lebih kuat dari yang diperkirakan Rusia sebelum kekerasan dimulai.

Sekutu Barat Ukraina telah menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai tanggapan atas invasi darat, laut, dan udara Rusia. Salah satunya adalah menyingkirkan bank-bank Rusia dari sistem perbankan global SWIFT.

Sementara itu, 25 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi keluar dari Ukraina ke Rumania. Kepastian itu diungkapkan akun twitter @Kemlu_RI, Minggu (27/2).

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menginformasikan ke-25 WNI yang berhasil dievakuasi ke Rumania, selanjutnya ditempatkan di Bukarest, ibu kota Rumania.

“Alhamdullilah, 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina, dan telah tiba di wilayah Rumania,” tulis akun tersebut.

Kemenlu menulis pemerintah terus mengupayakan evakuasi seluruh WNI dari berbagai kota di Ukraina. Menurut Kemenlu, keamanan dan keselamatan WNI selalu menjadi prioritas utama pemerintah.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina akan dievakuasi ke Polandia maupun Rumania dengan melihat perkembangan situasi di lapangan. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: