Terkait Khalid Basalamah, Gus Miftah Disuruh Novel PA 212 Bertobat: Tempatnya Neraka Jahanam

Terkait Khalid Basalamah, Gus Miftah Disuruh Novel PA 212 Bertobat: Tempatnya Neraka Jahanam

Bukan cuma meminta maaf, langkah
Miftah Maulana Habiburohman atau Gus Miftah yang mengkritik Ustaz Khalid Basalamah juga harus disertai taubat nasuha.

Hal ini seperti ditegaskan Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengomentari kemunculan wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah di pementasan wayang kulit di Ponpes Ora Aji menuai kontroversi.

“Dalam hukum islam mengkritik boleh-boleh saja dan sah-sah saja cuma kalau sampe membuli dan menghina dengan membanting serta menginjak- injak foto tentu perbuatan zalim,” tuturnya.

Kritikan pria yang akrap disapa Gus Miftah itu, menurutnya sudah kelewat batas.

“(Kritikan Miftah) perbuatan zalim tempatnya neraka jahanam kalau pelakunya tidak tobat dan meminta maaf,” kata Novel, Rabu (23/2).

Menurut Novel, kritikan dalam pandangan berbeda pendapat itu hal yang wajar. Akan tetapi bila kritikan itu sudah mengarah kepada pembuli-an hingga menghina kepribadian sesama muslim.

Hal tersebut, kata Novel, tentu dibenci dan tak dibenarkan dalam kaca mata islam.

Menanggapi kontroversi ini, pengelola Ponpes Ora Aji Miftah Maulana Habiburohman atau kerap disapa Gus Miftah pun angkat bicara.

Gus Miftah menuturkan bahwa wayang tersebut memang dipentaskan di pesantrennya pada Jumat 18 Februari 2022 malam. 

Gus Miftah menuturkan jika terkait konten pementasan merupakan domain dari sang dalang.

Sebagai pemilik tempat, sambung Gus Miftah, dirinya hanya mendapatkan pemberitahuan tentang lakon apa yang akan dipentaskan secara garis besar saja

“Konten atau lakon atau atraksi di dalam pertunjukan wayang itu domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya. Saya tidak bisa intervensi itu,” kata Gus Miftah, Senin (22/2) dikutip dari Pojoksatu.co.id. (Rtc/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: