TNI-Polri Tak Akan Terprovokasi, Kapolda Papua Minta Bupati Puncak Aktif Berkomunikasi dengan KKB
Bupati Puncak Willem Wandik diminta aktif berkomunikasi dengan Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) Papua. Tujuannya, untuk meredam gangguan yang selama ini dilakukan KKB di wilayah Puncak, Papua.
Permintaan itu disampaikan langsung Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri, Minggu (20/2). "Saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Puncak sejak Sabtu (19/2) dan meminta agar aktif berkomunikasi dengan KKB."
"Mengingat mereka juga adalah penduduk daerah itu," kata Irjen Fakhiri, Minggu (20/2), seperti dikutip Antara.
Minggu (20/2) siang, Fakhiri melakukan kunjungan kerja ke Timika. Selain meminta Bupati Puncak berkomunikasi aktif, Fakhiri memastikan bahwa TNI-Polri akan melakukan pengamanan ekstra ketat.
Langkah-langkah yang akan diambil sedang dipersiapkan.Fakhiri menerangkan, dirinya juga sudah meminta Kapolres Puncak agar mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah bila tidak penting.
"Batasi dulu aktivitas mengingat aktivitas KKB sudah membawa korban, baik aparat keamanan maupun warga sipil," imbau Fakhiri.
Kapolda sebelumnya juga mengungkapkan aparat TNI dan Polri tidak akan terpancing dengan berbagai tindakan provokasi yang dilakukan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Kapolda mengungkapkan sikap aparat TNI dan Polri menanggapi serangan di kawasan Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Sabtu (19/2) pagi. Mathius membenarkan gangguan keamanan oleh teroris KKB Papua itu.
Menurut Kapolda, serangan di kawasan Bandara Aminggaru Ilaga itu mengakibatkan Praka Hermansyah, anggota Kopasgat TNI AU tertembak di bagian bahu kanan dan kirinya.
"Dalam pergelaran Operasi Damai Cartenz, kita selalu berupaya untuk sabar. Karena sabar dalam memberikan kasih, tentunya akan melahirkan damai sejahtera," kata Mathius, Sabtu (19/2).
Tadi pagi, Kapolda tak menampik ada gangguan. Meski begitu, ungkap Kapolda, seluruh anggota TNI-Polri yang hadir di Bumi Cendrawasih saat ini membawa misi menciptakan kedamaian.
Ditambahkan Kapolda, ketika terjadi gangguan oleh teroris KKB Papua, anggota TNI-Polri tidak lagi merespons lebih jauh. Ini bukannya mau menunjukkan TNI dan Polri takut dengan kelompok bersenjata. (usu/ant/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: