Prihatin dengan Gejolak di Desa Wadas, Mahasiswa: Tidak Ada ValentineDay

Prihatin dengan Gejolak di Desa Wadas, Mahasiswa: Tidak Ada ValentineDay

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar refleksi di Monumen GBN Slawi Kabupaten Tegal, Senin (14/2).

Aksi itu digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap persoalan yang menimpa masyarakat di Desa Wadas Kabupaten Purworejo Jawa Tengah beberapa waktu lalu. 

Dalam aksinya, mereka melakukan diskusi, orasi dan membentangkan spanduk. Adapun tulisan dalam spanduk antara lain Aksi Solidaritas PMII Tegal bersama Wadas,

Tetap hidup walaupun sering redup tidak ada Hari Valentin ini harinya Wadas #Wadas Waras #ayang, Ini Tanah Air kami, Di sini kita bukan Turis dan Save Wadas #PMII. 

Ketua Umum PC PMII Tegal Ade Prasetyo mengatakan pihaknya melakukan aksi karena melihat adanya masyarakat Wadas yang tertindas atas proyek yang ada. Selain itu juga sebagai bentuk cinta sebagai bangsa Indonesia yang mengedepankan solidaritas dan humanisme terkait masyarakat. 

"Kalau masyarakat sakit, kita juga merasakan sakit juga," katanya. 

Ke depan, kata Ade, pihaknya akan menunggu instruksi dari PB (Pengurus Besar) dan PKC (Pengurus Koordinator Cabang) untuk menggelar aksi massa dalam bentuk apapun. Pihaknya juga mendukung aksi humanisme dan pluralisme untuk mendukung masyarakat wadas. 

Ade mengatakan PMII berharap bisa mengetahui informasi utuh terkait kejadian di Wadas. Sekaligus, mendukung masyarakat di sana dan berharap agar proyek itu bisa dihentikan. 

"Harapannya, kita bisa mengetahui informasi utuh untuk mendukung masyarakat wadas dan bagaimana proyek tersebut dihentikan," pungkasnya. 

Sementara, Kapolsek Slawi AKP Suratman memberikan apresiasi terhadap aksi yang dilakukan PMII Tegal. Pasalnya, itu berjalan dengan tertib dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. 

"Dari awal sampai akhir, berjalan tertib dan tetap memperhatikan protokol kesehatan," tandasnya. (muj/zul)

Sumber: