Sudah 97 Rumah Rusak dan 200 Warga Mengungsi, Kades: Diprediksi Jumlahnya Akan Banyak Lagi

Sudah 97 Rumah Rusak dan 200 Warga Mengungsi, Kades: Diprediksi Jumlahnya Akan Banyak Lagi

Bencana tanah bergerak yang menimpa warga Desa Dermasuci Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Minggu (13/2), menyebabkan 97 tempat tinggal rusak. Akibatnya 200 jiwa warga harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. 

Ke-200 lebih warga itu mengungsi ke Gedung SDN Dermasuci 01, madrasah, rumah kepala desa dan rumah warga yang relatif aman. Kepala Desa Dermasuci Mulyanto mengatakan bencana tanah bergerak mulai terjadi sejak, Senin (6/2) lalu, hingga saat ini.

Bahkan wilayah yang terdampak bencana kian meluas ke lokasi-lokasi lain di desanya. "Sepekan lalu sampai saat ini masih terus terjadi pergerakan. Wilayahnya juga tambah luas."  

Mulyanto mengungkapkan jumlah rumah warga yang rusak sangat banyak. Hingga saat ini sudah ada 97 unit rumah yang teridentifikasi rusak ringan, sedang, dan berat. Namun, dia tak menampik jika diperkirakan masih banyak lagi rumah warganya yang rusak. 

"Diperkirakan sampai 120 rumah yang terdampak. Rumah-rumah itu, kategorinya rusak berat, sedang dan ringan. Bahkan sejumlah rumah ambruk rata dengan tanah akibat pergerakan tanah," tandasnya. 

Mulyanto juga mengungkapkan, selain merusak rumah, ada sekitar 200 jiwa yang terdiri dari lansia, anak-anak dan balita terpaksa diungsikan. Saat ini, mereka ditampung di sejumlah lokasi antara lain di gedung SDN Dermasuci 01, Madrasah, rumah Kepala Desa dan rumah warga. 

Siti Aminah (45), salah satu pengungsi di SDN Dermasuci 01, mengatakan dirinya tidak sempat membawa pakaian ganti. Pasalnya, terburu-buru menyelamatkan diri saat tanah kembali bergerak, Sabtu (12/2) malam. 

"Rumah saya rusak berat sehingga tidak bisa ditempati. Kami disini butuh pakaian untuk yang tua dan anak-anak," ujar Siti Aminah. 

Sementara, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani, mengunjungi para pengungsi dan melihat langsung lokasi terdampak bencana Minggu (13/2) siang. Dirinya juga menyarankan adanya relokasi untuk persoalan itu. 

"Mengingat kondisi tanah yang labil dan bencana kerap terjadi saat musim penghujan tiba. Maka solusi terbaik itu relokasi warga ditanah bergerak itu ke tempat yang lebih aman," kata Dewi Aryani. 

Dewi mengatakan, sebenarnya pernah dilakukan kajian oleh perguruan tinggi terkait struktur tanah di Dermasuci yang cenderung labil. Karenanya, dia meminta agar Pemkab mengkonfirmasi ulang kepada Perguruan Tinggi yang pernah melakukan kajian. 

"Itu, untuk memastikan lagi tanah yang bergerak itu areanya berapa luas, kemudian seberapa bahaya jika masyarakat tetap tinggal disana," tandas Dewi. 

Sementata itu, saat menyambangi pengungsi, Dewi juga memberikan bantuan ratusan dus makanan balita, masker dan vitamin. Dia pun tetap mengingatkan pengungsi agar tetap mematuhi protokol kesehatan. (muj/zul)

Sumber: