Kisah Pilu Ayah Anak Kembar yang Meninggal Tenggelam di Sungai, Selalu Bersama Sehidup Semati

Kisah Pilu Ayah Anak Kembar yang Meninggal Tenggelam di Sungai, Selalu Bersama Sehidup Semati

Dua dari tiga bocah yang meninggal dunia tenggelam di Sungai Batu di Desa Batu Agung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, Jumat (28/1) lalu, merupakan anak kembar.

Kakak beradik Tomi Isnan Abdul Rojak (13) dan Toti Isnan Abdul Fatah (13) adalah putra dari Marwoto (58), warga Desa Batuagung RT 2 RW 1. Sedangkan seorang korban lainnya adalah teman sepermainan mereka, yakni  M. Bahaqi Dwi Afansah (12), warga Desa Batuagung RT 24 RW 4.  

Kepada radartegal.com, Marwoto mengatakan kedua anak kembarnya itu biasanya selalu pamit ketika hendak bermain atau sekadar keluar rumah.

"Tapi kemarin tidak. Tahu-tahu saya mendapat kabar dua anak saya itu sudah meninggal," katanya.

Marwoto menceritakan anak kembarnya itu masih bersekolah di SMPN 2 Balapulang. Mereka selalu bersama-sama tak bisa dipisahkan.

Berangkat sekolah juga bareng, bermain pun demikian. "Sekarang mereka pergi selamanya juga berdua," tambahnya. 

Salah seorang guru SMPN 2 Balapulang, Firma Aziz saat berada di rumah duka mengatakan Tomi dan Toti (panggilan akrab kedua korban, Red.) merupakan siswa yang baik dan pendiam.

Selain itu, keduanya juga rajin dan selalu aktif mengikuti kegiatan-kegitan di sekolahnya. "Ketika hari Jumat kemarin, mereka masih ikut kerja bakti di sekolah," ucapnya. 

Diungkapkan Firma, kendati selalu bersama-sama, Tomi dan Toti tidak mau ditempatkan satu kelas. Keduanya berbeda kelas, namun posisi kelasnya berdampingan.

"Itu merupakan keinginan Tomi dan Toti, karena sejak SD selalu satu kelas. Kata mereka, dari SD selalu satu kelas, jadi pas di SMP mereka ingin pisah kelas tapi kelasnya berdekatan," ceritanya. 

Terpisah Kapolsek Balapulang, AKP Suradi mengatakan peristiwa tenggelamnya tiga anak-anak di Sungai Batu itu terjadi, Jumat (28/1) sore. Ketiganya adalah‎ Toti Isnan Abdul Fatah (13), Tomi Isnan Abdul Fatah (13), dan M Bahaqi Dwi Afansyah (12).

Ketiganya merupakan anak-anak dari satu desa. Suradi mengungkapkan ‎ketiga korban awalnya bermain dan mandi di Sungai Batu berlima.

Dua bocah lainnya, yakni Ahmad Abi Pratama (12), warga RT 2 RW 1 dan Andika (12), warga RT 24 RW 04 Desa Batuagung. Keduanya selamat, karena tidak mengikuti ketiga korban lainnya melompat dari batu di aliran sungai tersebut.

Awalnya, beber Kapolsek, Tomi dan M. Bahaqi yang melompat dari atas batu. Setelah beberapa lama melompat ke dalam air, keduanya tak kunjung muncul lagi ke permukaan.

Sumber: