Timnas Belum Memuaskan, Shin Tae-yong Minta Naturalisasi Empat Pemain Dipercepat

Timnas Belum Memuaskan, Shin Tae-yong Minta Naturalisasi Empat Pemain Dipercepat

Meski menang dua kali atas Timor Leste di FIFA Match Daya 27 dan 30 Januari kemarin, tampaknya komposisi dan penampilan pemain Timnas Indonesia belum memuaskan.

Itulah sebabnya, Pelatih Timnas Shin Tae-yong meminta pemerintah dan PSSI mempercepat proses naturalisasi empat pemain yang disodorkannya. Keempatnya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Kevin Diks, dan Mees Hilgers.

"Saya berharap semua pemain naturalisasi dipercepat (prosesnya). Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan PSSI jika proses ini dipercepat," ucap Shin Tae-yong, usai laga Indonesia vs Timor Leste, Minggu malam (30/1).

Shin membantah kalau apa yang ia lakukan disebut proses naturalisasi. Beberapa waktu lalu ia sempat mejelaskan bahwa ini adalah program mengganti warga negara. Sebab, para pemain tersebut diketahui memiliki darah Indonesia.

"Ini sebenarnya tidak bisa disebut naturalisasi. Mereka sudah punya darah Indonesia. Jadi, saya sudah mengajukan mereka ke Pak Ketum (Mochamad Iriawan)," terang pelatih berusia 51 tahun itu.

"Pak Ketum berusaha akan membantu juga pastinya. Kalau ada empat pemain itu di timnas, pasti (Timnas Indonesia) akan bisa jadi kuat di ASEAN dan sebenarnya ada lagi selain empat pemain itu, tapi fokus dulu empat pemain tersebut," sambungnya.

Namun demikian, kalaupun sukses menjalani perubahan warga negara, empat pemain tersebut bukanlah bagian dari proyek utama PSSI untuk meraih sukses di Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang. Pasalnya, usia mereka sudah lewat saat Piala Dunia U-20 itu digelar di tanah air.

Boleh jadi, keempat pemain tersebut menjadi upaya Shin untuk memberikan gelar juara pada perhelatan SEA Games dan Piala AFF 2022.

Sebelumnya jelang laga kedua uji coba Internasional FIFA melawan Timor Leste, Timnas Indonesia dikritik Presiden Persebaya, Azrul Ananda, Minggu (30/1). Azrul menyoal agenda timnas yang kerap berbarengan dengan bergulirnya Liga 1 sangat merugikan klubnya.

Ada lima pemain Persebaya yang dipanggil Shing Tae-yong saat menghadapi Timor Leste dua kali 27 dan 30 Januari di Bali. Akibatnya, kekuatan Persebaya pun tereduksi begitu besar.

Dipanggilnya lima pemain Persebaya ke Timnas Senior, menjadikan Bajul Ijo sebagai klub terbanyak yang menyumbangkan pemainnya. 

Apalagi Ernando Ari, Rizky Ridho, Rachmat Irianto, Marselino Ferdinand, dan Ricky Kambuaya merupakan pemain inti yang selalu diturunkan sebagai starter. Bahkan Marselino dan Ricky merupakan pilar utama yang bermain di posisi sama.

Persebaya pun harus putar otak, dengan memainkan Samsul Arif serbagai gelandang serang, yang biasanya ditempati Marsel dan Ricky. Padahal sejatinya Samsul Arif adalah seorang striker.

”Di satu sisi, kami bangga pemain-pemain muda binaan Persebaya jadi andalan dan selalu jadi pilihan di timnas. Di sisi lain, kami tentu keberatan dan menolak kalau terus menerus pemain kami yang diambil paling banyak,” kata Azrul Ananda.

Sumber: