Bambang Margiono
Pun Margiono.
Ia tidak mengira terkena Covid. Juga keluarganya. Hari itu ia merasa sesak napas. Lalu ke rumah sakit Eka, Serpong.
Margiono memang penderita gula darah. Sejak masih wartawan, atau setelah menjadi redaktur. Badannya yang tergemuk di antara kami. Makannya yang terbanyak di antara siapa pun. Guyonnya selalu soal makanan: tidak ada makanan yang tidak enak baginya. Makanan itu, katanya, hanya punya dua
klasifikasi: enak dan enak sekali.
Tapi sejak menjadi direktur –lalu menjadi dirut– Margiono berusaha mengendalikan makan. Juga mulai membiasakan pakai sepatu. Sandalnya hanya lebih sering dalam posisi stand by di mobil.
Setiap tahun, Margiono berpidato di depan presiden: sebagai ketua umum PWI Pusat. Pidatonya selalu lucu dan menyenangkan. Ia memang seorang dalang wayang kulit.
"Dua bulan terakhir berat badannya sangat normal. Turun 20 Kg," ujar seorang direksi Rakyat Merdeka.
Saya belum lagi bertemu Margiono. Sejak rapat dengannya enam bulan lalu. Saat itu kami rapat serius. Soal perusahaan. Ia baik-baik saja.
Bulan lalu saya ingin bertemu lagi dengannya, tapi selalu tidak cocok waktu. Hari itu saya makan pagi dengan Tomy Winata. Ia kirim salam untuk Margiono. Itu saja.
Meski menderita gula Margiono bisa mengendalikannya. Ia selalu melihat level gula darahnya. Belum pernah ada tanda bahwa ia harus mulai cuci darah. Ia semakin disiplin. Apalagi di masa Covid: ia tahu memiliki komorbid yang serius.
Di rumah sakit itu sesak napasnya bertambah. Hasil pemeriksaan mengindikasikan ginjalnya bermasalah: problem logis dari penyakit gula.
Maka Margiono harus masuk ICU. Prosedur standar masuk ICU harus dipenuhi: pemeriksaan lebih teliti. Ternyata positif Covid-19.
Tapi penyebab utama sesak napasnya adalah: banyak racun yang tercampur ke dalam darah. Ikut beredar pula ke seluruh tubuh. Darah tidak bisa menyerap oksigen. Napas pun sesak.
Berarti fungsi ginjalnya terganggu. Harus cuci darah. Di ICU itu.
Tiga hari lalu cuci darah dilakukan. Kondisi Margiono membaik. Besoknya dicuci lagi untuk kali kedua: lebih baik. Kemarin, menurut jadwal, cuci darah untuk kali ketiga.
Parameter hasil pemeriksaannya mulai normal. Tekanan darahnya baik. Detak jantung baik. Oksigen 99 –dengan ventilator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: