Generasi Milenial Diminta Manfaatkan NFT, Erick Thohir: Konten Kreator ke Depan Sangat Penting

Generasi Milenial Diminta Manfaatkan NFT, Erick Thohir: Konten Kreator ke Depan Sangat Penting

Generasi muda di Indonesia diminta Menteri BUMN, Erick Thohir memanfaatkan teknologi Non-Fungible Token atau NFT. Teknologi NFT dinilai sangat positif mendorong milenial menjadi kreator.

Menurut Erick, anak muda harus produktif, dan jangan menjadi generasi yang konsumtif. NFT, tambah Erick, adalah bagian dari Metaverse.

"Tentu ini sangat positif. Generasi muda Indonesia dengan jumlah populasi yang sangat besar berpotensi menjadi kreator. Karena itu, kita mendorong memanfaatkan teknologi ini untuk sesuatu yang bernilai positif," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (19/1).

Saat ini Metaverse berkembang dan menjadi tren di dunia. Metaverse membangun sebuah dunia baru dengan sistem keuangan terdesentralisasi.

"Teknologi ini luar biasa. Ketika dulu seorang pelukis menghasilkan karyanya lalu ditransaksikan dari pembeli A ke pembeli B, maka pelukisnya tidak mendapat apapun dari transaksi tersebut," lanjutnya.

Namun saat ini begitu ada otentifikasi, lukisan itu ketika diperdagangkan dan disertai teknologi cryptocurrency serta sistem blockchain, maka setiap transaksi yang terjadi, pelukisnya mendapatkan komisi 10 persen.

Selain itu, dalam gim sekarang ini ada yang namanya game finance. Dulu ketika main gim, harus mengeluarkan uang. Tetapi saat ini bermain gim justru mendapatkan uang.

"Ini jadi kesempatan bagi generasi muda. Jangan hanya memainkan gim. Tetapi, masuk ke dalam ekosistem dari gim tersebut. Lalu, kenapa Intellectual property (IP) lokal harus didaftarkan. Kenapa pula konten kreator ke depan menjadi sangat penting," tutur Erick.

Dikatakan, banyak riset menyatakan generasi muda Indonesia ingin menjadi YouTuber atau online gamers. Keinginan tersebut, kata Erick, tidak jadi masalah.

Sebaliknya, hal itu dapat menjadi bagian dari penciptaan lapangan kerja. Sebab, hingga dengan 2034 Indonesia membutuhkan 17,5 juta tenaga kerja yang melek teknologi.

"Kalau generasi muda Indonesia tidak melek teknologi, maka kesempatan kerja ini bakal diambil bangsa lain. Ini yang perlu diantisipasi," tukasnya.

Seperti diketahui, pengertian NFT adalah barang digital yang tak tergantikan. Bisa berupa gambar, karya seni, koleksi, cuplikan video, album musik, gim, dan banyak lainnya.

NFT dicetak di blockchain. Mirip cryptocurrency. Karenanya, NFT ini unik dan langka dan sulit dipalsukan. Investor digital memanfaatkan aset digital NFT untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar dengan waktu singkat.

Sebuah NFT tunggal dapat dibeli dan dijual beberapa kali. Tetapi, pembeli harus membayar biaya royalti kepada pemilik atau pencipta asli dengan setiap penjualan. Biaya royaltinya sekitar 10 persen. (fin/zul)

Sumber: