Habib Kribo Hina Bangsa Arab, Habib Novel Alaydrus Ungkap Cara Cek Keaslian Gelar
Sosok gelar habib yang asli atau palsu ramai diperbincangkan setelah munculnya nama Habib Kribo menghina bangsa Arab. Habib Novel bin Muhammad Alaydrus rupanya punya cara untuk mengetahui seseorang merupakan habib asli atau palsu.
Pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh Surakarta, Jawa Tengah ini membongkar cara untuk membedakan keduanya dalam video yang diunggah di akun YouTube Ustadz Lovers.
Video berjudul "Habib Novel Bongkar Kedok Habib Palsu? Kribo Hina Bangsa Arab" yang diunggah pada Kamis (13/1) ini telah ditonton sebanyak 27 ribu kali.
Dalam video itu, Habib Novel didampingi oleh Habib Muhammad menjelaskan asal usul gelar Habib di dunia Islam maupun dunia secara keseluruhan.
Menurut Habib Novel, sebuah gelar kepada seseorang merupakan hal yang wajar dan lazim terjadi di masyarakat.
"Kita tahu di Nusantara ini ada orang-orang yang dekat dengan kesultanan, kemudian oleh Raja diberi gelar Raden, ini orang-orang yang dekat dengan Raja, sama Raja dikasih gelar Raden orang tersebut. Untuk apa, menunjukkan ini orang yang dihormati oleh Raja dan agar masyarakat menghormati orang tersebut juga," ujar Habib Novel, Jumat (14/1).
Gelar tersebut juga terjadi di dalam dunia secara keseluruhan di setiap negara, setiap wilayah yang mempunyai gelar tersendiri untuk orang-orang yang dipandang "mulia" oleh masyarakatnya.
Habib Novel selanjutnya menceritakan asal usul gelar Habib yang berawal dari panggilan Sayid dan Syarif, lalu berganti menjadi Imam, lalu berganti menjadi Syech atau guru, hingga menjadi Habib sampai saat ini.
Sebelum menceritakan cara membedakan habib asli atau palsu, Habib Novel terlebih dahulu memberikan penjelasan pada dunia Islam.
"Ada satu hal yang pokok, bahwasanya untuk mengukur seseorang itu nomor satu adalah dengan keimanan dan ketakwaan. Kemudian kita tidak boleh menghina seseorang, siapapun orangnya. Umat nabi Muhammad SAW, orangnya itu mau modelnya seperti apa, kita suruh ngucap yang baik-baik, kita gak boleh mencaci gak boleh memaki, gak boleh menghina, tidak boleh seperti itu. Ini kaidah yang harus kita pakai setiap umat Nabi Muhammad SAW," jelas Habib Novel.
Kemudian Habib Novel menjelaskan berbagai persoalan yang mengakibatkan adanya pertanyaan publik tentang habib asli atau palsu.
"Nah sekarang nanya nih habibnya asli atau palsu. Mungkin pertanyaan itu muncul karena dua hal, yang pertama karena akhlaknya yang bersangkutan gak benar, karena ilmunya gak cukup, sehingga orang gak percaya, ragu-ragu ini habib benar apa enggak," terang Habib Novel.
"Atau yang kedua, orangnya ilmunya bagus, akhlaknya bagus, tetapi setelah dicek, ini kok kelihatannya ayahnya ke atas gak jelas, kakeknya ke atas gak jelas. Ini asli atau palsu. Kadang pula hidungnya gak mancung, wajahnya biasa-biasa saja, gak kelihatan seperti keturunan Nabi Muhammad SAW, orang jadi ragu, ini asli atau palsu," sambungnya.
Habib Novel mengaku bersyukur, bahwa di Indonesia sudah ada lembaga khusus, yaitu Makhtab Addaimi Rabithah Alawiyah yang merupakan lembaga pencatatan nasab anak cucu Nabi Muhammad SAW yang ada di seluruh wilayah Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: