Alun-alun Tegal Masih Diportal, Ketua DPRD: Kami Tidak Pernah Menganggarkan Pengadaan Portal

Alun-alun Tegal Masih Diportal, Ketua DPRD: Kami Tidak Pernah Menganggarkan Pengadaan Portal

Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Alun-alun Tegal dan Taman Pancasila, Senin (3/1) malam. Hasilnya, portal yang berada di sejumlah titik akses menuju lokasi area publik itu masih ditutup pada malam hari. 

Usai sidak, Kusnendro mengatakan, dia melakukan tinjauan langsung pelaksanaan hasil rapat dengan pendapat (RDP) yang digelar beberapa waktu lalu. Salah satunya untuk memastikan apakan sudah dilakukan pembukaan portal di empat titik menuju Kawasan Alun-alun Tegal dan Jalan Pancasila. 

"Memang, janji untuk membuka portal di empat titik sudah dipenuhi. Namun, hasil RDP harapannya portal di kawasan masuk dan keluar Alun-alun Tegal dan Taman Pancasila dibuka semuanya setelah tahun baru 2022," katanya. 

Ternyata, kata Kusnendro, saat dia meninjau langsung hingga, Senin (3/1) malam, masih ada yang ditutup. Di antaranya di Jalan Wahid Hasyim, Sindoro, Tentara Pelajar, Slamet, dan KH Mansyur. 

"Dari hasil inspeksi ini akan kita bicarakan dengan seluruh pimpinan DPRD dan fraksi. Saya belum bisa menentukan langkah," ujarnya. 

Menurut politisi PDIP itu, dengan dirinya datang langsung ke lokasi, mudah-mudahan ada langkah baik dari Wali Kota. Harapannya, segera memerintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk membuka seluruh portal yang ada. 

Kusnendro menegaskan, pihaknya belum mengetahu maksud dan tujuan dibuatkannya portal itu. Namun, yang jelas memang ada yang dibuka dan ditutup. 

"Kita belum tahu maksud dan tujuannya. Sementara kalau misalkan karena pandemi Covid-19, toh ada titik yang dibuka. Sehingga, masih bisa berkumpul," tandasnya. 

Kusnendro menambahkan kalau memang itu menjadi kawasan pejalan kaki, maka aturan dibuka dulu. Kemudian persiapan-persiapan menuju ke arah itu, antara lain tentang parkir dan lainnya harus sudah disiapkan sebelum kebijakan tersebut diterapkan. 

"Kita juga tidak pernah menganggarkan untuk pengadaan portal. Kalau memang ada tentu tidak kita setujui," pungkasnya. (muj/zul)

Sumber: