Sampai Akhir Tahun, Uang yang Beredar Sudah Tembus Rp7.572 Triliun

Sampai Akhir Tahun, Uang yang Beredar Sudah Tembus Rp7.572 Triliun

Likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) sesuai catatan Bank Indonesia (BI) sudah mencapai Rp7.572,2 triliun pada November lalu. Angka itu tumbuh 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menjelaskan pertumbuhan uang beredar itu lebih cepat jika dibandingkan dengan Oktober 2021 yang sebesar 10,5 persen.

"Peningkatan tersebut didorong oleh akselerasi uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 14,7 persen secara tahunan (yoy) dan uang kuasi sebesar 7 persen secara tahunan," ujar Erwin dalam keterangan resmi, Kamis (23/12).

Erwin menambahkan bahwa pertumbuhan M2 bulan lalu dipengaruhi oleh penyaluran kredit. Tercatat, penyaluran kredit tumbuh 4,4 persen pada November 2021 atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, 3 persen.

"Pertumbuhan M2 pada November 2021 dipengaruhi oleh penyalurna kredit dan aktiva luar negeri bersih," jelasnya.

"Adapun tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh 30,4 persen pada November secara tahunan," pungkasnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2021 sebesar Rp7.064.6 triliun atau tumbuh 10,3 persen (yoy). Angka pertumbuhan ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,6 persen year on year (yoy).

Dana Pihak Ketiga atau simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan hal tersebut.

"Peningkatan DPK terutama bersumber dari simpanan berjangka. Berdasarkan golongan nasabah, peningkatan simpanan berjangka terjadi pada seluruh golongan nasabah, baik nasabah korporasi maupun perorangan," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Kamis (23/12).

Erwin menambahkan, bahwa simpanan berjangka tercatat tumbuh, dari 0,3 persen (yoy) pada Oktober 2021 menjadi 2,2 persen (yoy) pada November 2021. (der/zul)

Sumber: