Satu Kursi

Satu Kursi

Yang dimintakan persetujuan itu adalah: APBN AS yang terbesar dalam sejarah negara tersebut. Untuk bisa membangun IT, energi baru, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya secara besar-besaran. Juga, agar bisa memberikan bansos untuk orang miskin dan anak-anak mereka.

Total APBN yang dirancang Biden itu 3,5 triliun dolar AS. Saya tidak anggup mencari nol sebanyak itu kalau harus dirupiahkan.

Itulah bendera utama yang akan dikibarkan Biden: menjadi Presiden Pembangun Kembali Infrastruktur AS. Keunggulan Biden yang dikenal sebagai jago lobi di kongres membuat Demokrat optimistis program itu bisa gol di parlemen.

Sulit.

Republik tidak pernah memberikan sinyal oke. Sebagian anggota Demokrat sendiri menentang. Anggaran tersebut dinilai terlalu besar. Banyak yang dianggap tidak perlu. Rakyat merasa terbebani terlalu berat –lewat pungutan pajak.

Biden memang akan menaikkan pajak. Secara drastis. Dari 21 persen ke 28 persen. Dulu Trump-lah yang menurunkan pajak itu. Secara drastis.

Dalam lobi-lobi selama ini, Biden sudah mengalah. Angka 3,5 triliun itu sudah diturunkan: menjadi 2,2 triliun.

Maka, sebulan lalu, DPR AS –yang dikuasai Demokrat– menyetujui APBN itu: 220 lawan 213.

Tinggal minta persetujuan senat 3 Januari nanti.

Sejak awal ”yang satu orang itu” sudah memberikan isyarat menolak. Sempat pula sedikit melunak: setuju pajak dinaikkan, tapi maksimal menjadi 26 persen. Jangan 28 persen.

Kian mendekati batas waktu, Joe Manchin belum juga yes. Puncaknya dua hari lalu. Hanya 20 menit sebelum pembicaraan harus berakhir untuk libur. Joe Manchin memberikan kata akhir: no.

Kubu Demokrat lemes di akhir batas waktu itu.

Di AS tidak ada pedagang tempe. Omongan ”pagi tempe sore kedalai” jarang terjadi di sana. Maka, meski masih ada waktu hampir dua minggu sebelum pemungutan suara, tempe itu tidak akan bisa jadi kedelai. Anda pernah tahu: hanya kedelai yang bisa jadi tempe.

Joe Manchin pun segera merayakan Natal di kampungnya, West Virginia. Itulah negara bagian yang paling konservatif di luar pendukung konfederasi. Sampai pun sudah menjadi tokoh Demokrat, Joe Manchin masih konservatif.

Negara bagian tersebut hanya punya dua kursi senat. Masih beruntung Demokrat bisa mendapat satu kursi di situ –meski sikapnya ternyata masih seperti Republikan juga. Soal batu bara, misalnya, ia pro penggunaan batu bara. Ia memang salah seorang pengusaha terkait batu bara. Dana politiknya pun terbanyak dari sektor itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: