Lima Bulan Alun-alun Tegal dan Jalan Pancasila Diportal, Pedagang Merugi Hingga Rp55 Miliar

Lima Bulan Alun-alun Tegal dan Jalan Pancasila Diportal, Pedagang Merugi Hingga Rp55 Miliar

Sejak akses menuju Komplek Alun-alun dan Jalan Pancasila Kota Tegal diportal mulai sore hari, pedagang di kawasan jantung kota itu rugi besar. Tak tanggung-tanggung, para pemilik toko dan pedagang menanggung kerugian hingga Rp55 miliar. 

Pasalnya jumlah pengunjung turun drastis, karena akses masuk dari berbagai arah menuju Alun-alun dan Jalan Pancasila ditutup. Akibatnya, kawasan yang kini sedang ditata dan direvitalisasi itu jadi sepi dan omzet pun anjlok.

Ketua Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Kota Tegal (P2KAT), Anis Yuslam Dahda mengatakan penurunan omset mulai dirasakan Pedagang sejak lima bulan lalu. Tepatnya, sejak kebijakan penutupan portal mulai pukul 17.00-24.00 WIB diberlakukan. 

"Sejak beberapa bulan lalu kita mengalami penurunan omzet. Karena jumlah pengunjung mengalami penurunan yang drastis," katanya. 

Menurut Anis, jika dikalkulasi, kerugian yang diderita para pedagang di sekitar Alun-alun Tegal totalnya mencapai Rp55 miliar. Itu, didasarkan estimasi perolehan pendapatan sebelum ada portal yang dihimpun dari seluruh pedagang. 

"Ada pedagang kecil, penjual makanan, dan lainnya. Itu, tidak termasuk jasa parkir dan pedagang tiban. Estimasi pemasukan per hari Rp100-15 juta," tandasnya. 

Karenanya, kata Anis, pihaknya terus melakukan upaya agar portal yang menutupi kawasan Alun-alun Tegal di malam hari itu segera dibuka. Sehingga, ekonomi masyarakat bisa bangkit lagi. 

"Kita sudah berupaya melakukan audiensi dengan berbagai pihak. Namun, Sampai saat ini baru empat pintu yang dibuka. Kita akan terus perjuangkan agar dibuka semuanya," ujarnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Johardi yang mewakili Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) kemarin, mengatakan tujuan penutupan Alun-alun Tegal dengan portal untuk membatasi mobilitas masyarakat.

Alasannya, ungkap Sekda, karena situasi pandemi yang mengkhawatirkan. Apalagi dengan adanya varian baru Covid-19, yang dapat masuk ke Kota Tegal. 

"Sebenarnya tidak semua jalan menuju Alun-alun Tegal ditutup. Ada dua akses jalan yang dibuka, yakni di Kaloran dan Zaenal Arifin. Kami berharap masyarakat dapat memahami hal tersebut," ujar Johardi. 

Sementara Plt. Kepala Dishub Abdul Kadir mengatakan dasar penggunaan portal untuk menyediakan akses bagi pejalan kaki, membuat ruang terbuka hijau, dan mengurangi polusi. Selain itu, memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki dengan mengendalikan tingginya arus lalu lintas. 

"Jadi Alun-alun Tegal diperuntukkan untuk pejalan kaki," jawabnya. 

Kemudian, imbuh Abdul Kadir, mulai, Senin (20/12) sore, sudah ada empat akses yang dibuka. Di antaranya di Jalan Kaloran, Zaenal Arifin, Tentara Pelajar, dan KH. Ahmad Dahlan. (muj/zul)

Sumber: