Terapkan Program Ini, Sistem Pembayaran di Empat Pasar Tradisional Kabupaten Tegal Sudah Canggih

Terapkan Program Ini, Sistem Pembayaran di Empat Pasar Tradisional Kabupaten Tegal Sudah Canggih

Bupati Tegal Umi Azizah, melaunching Program Sehat, Inovatif dan Aman Pakai QR Code Indonesia Standar (SIAP QRIS) di Pasar Lebaksiu Kabupaten Tegal. 

Tidak hanya pasar itu, pasar tradisional Margasari, Bumijawa dan Trayeman juga bisa bertransaksi dengan menggunakan QRIS.

Umi mengatakan, untuk sistem pembayaran di empat pasar tradisional ini sudah canggih. QRIS adalah salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor perekonomian, termasuk sektor pasar tradisonal dan pusat perbelanjaan. Program ini merupakan kerja sama Pemkab Tegal dengan Bank Indonesia Tegal. 

"Tujuannya untuk mendorong percepatan digitalisasi pembayaran pada pusat-pusat perekonomian khususnya pasar tradisional dan pusat perbelanjaan," katanya. 

Pada Bank Indonesia dan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal, dirinya mengucapkan terima kasih. Karena telah merespon cepat mengenai perkembangan IT (Ilmu Tekhnologi) yang begitu luar biasa sehingga bisa menjangkau ke lini pasar tradisional. 

Pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi agar sosialisasi QRIS bisa merata. Dirinya tidak menampik, ketika awal pandemi Covid-19, pemerintah pusat dan provinsi mengharuskan masyarakat taat pada aturan Covid-19. 

Namun ketika pada puncaknya, tidak ada yang bisa mendeteksi kapan, di mana Covid-19 berasal. Bisa jadi melalui perpindahan uang yang tersebar melalui beberapa tangan, apalagi sektor pasar. 

"Jadi sebaiknya kalau menerima uang, terlebih dahulu masukkan ke plastik dan dijemur, agar virusnya bisa segera lari dari benda itu," tambahnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal M. Taufik Amrozy yang hadir dalam acara itu mengungkapkan, QRIS merupakan alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor perekonomian, termasuk sektor pasar tradisonal dan pusat perbelanjaan, yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman. 

Selain itu, bisa diterapkan di berbagai jenis transaksi. Penerapan QRIS sekaligus menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan dalam rangka pemulihan ekonomi di Kabupaten Tegal. 

Dirinya berkomitmen untuk menjadikan Pasar SIAP QRIS ke depan akan diperluas pada pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Sampan Raya Eks Karesidenan Pekalongan.

Jumlah merchant QRIS per 26 November 2021 secara nasional mencapai 13.007.332 dan sudah melebihi target awal dari Bank Indonesia yaitu 12 juta merchant QRIS di tahun 2021. Sedangkan di wilayah eks Karesidenan Pekalongan posisi per 26 November 2021 jumlah merchant QRIS mencapai 154.647. Kemudian, di Kabupaten dan Kota Tegal, terdapat 46.482 merchant QRIS. 

Dengan semakin banyaknya merchant QRIS, masyarakat bisa dengan nyaman melakukan pembayaran secara praktis dengan QRIS. 

Taufik menambahkan, total yang sudah memakai QRIS di 4 pasar di Kabupaten Tegal yakni sebanyak 814 pedagang. Upaya ini diyakini bisa memberikan dampak yang kecil pada angka Covid -19 dan bisa menghilangkan peredaran virus itu di Indonesia. (guh/ima)

Sumber: