Sindir Jenderal Dudung, Nicho Silalahi: Lihat Baliho Mendidih Darahnya, Lihat Teroris Mengigil Badannya
Dalam kunjungannya ke Papua, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI diwajibkan memiliki cara pandang yang sama terhadap Kelompok Kriminal Bersanjata (KKB) yang kerap berulah dan melancarkan teror itu.
Menurut orang nomor satu di Angkatan Darat ini, orang-orang yang bergabung dalam KKB merupakan sebagian kecil masyarakat yang belum memiliki kesepahaman mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jangan sampai sedikit pun berpikiran bahwa KKB itu adalah musuh kita, mereka saudara kita yang belum paham tentang NKRI,” kata Dudung di Jayapura, Selasa (23/11).
Dengan begitu, Mantan Pandam Jaya yang sempat heboh karena menurunkan sejumlah baliho Habib Rizieq Shihab itu meminta agar pemikiran prajurit yang ditugaskan ke Papua jangan pernah berpikir menjalankan tugas berperang.
Ia lebih menekankan agar semua prajurit berpikir abdi negara yang bertugas menjaga keamanan sekaligus membantu pemerintah yang gencar melakukan pembangunan.
“Saya sudah sampaikan kepada pasukan yang melaksanakan tugas bahwa tugas di Papua ini bukan tugas untuk melakukan operasi perang, tetapi membantu Polri, membantu pemerintah daerah, untuk memulihkan jalur perekonomian, memulihkan situasi keamanan di sini,” pesan Dudung.
Terkait hal ini, aktivis Nicho Silalahi memberikan sindiran atas pernyataan perang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kepada TNI-Polri.
Pernyataan perang itu sendiri dikeluarkan oleh kelompok yang dicap teroris oleh pemerintah Indonesia setelah satu anggotanya, Marten Belau, tewas tertembak TNI-Polri di Intan Jaya, Papua pada Selasa (7/12).
“Tentara itu wajib memiliki jiwa Korsa, satu anggotanya terbunuh maka nyatakan perang,” kata Nicho di akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi, Rabu (8/12).
Nicho lantas membandingkan jiwa korsa yang dimiliki TPNPB-OPM dengan sebuah korps militer yang anggotanya sudah terbunuh 13 orang.
“Beda jauh di negeri yang katanya berdaulat 13 Anggotanya terbunuh tahun ini malah dianggap saudara para pembunuh. Ada Jendral lihat baliho mendidih darahnya tapi lihat teroris menggigil badannya,” ungkap Nicho dikutip dari Fajar. (msn/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: