Tak Terima Digugat Cerai, Diduga Motif Suami yang Tusuk Leher dan Dada Istrinya sampai Tewas
Keluarga korban Masrukha (36), istri yang meninggal dunia usai ditusuk leher dan dadanya oleh suaminya, meminta polisi segera menangkap pelaku Sutrisno (35).
Kakak korban, Nasekh (40), saat ditemui di ruang jenazah RSUD dr Soeselo, mengakui peristiwa memilukan yang dialami adiknya itu benar dipicu permasalahan keluarga adiknya.
Korban diketahui sudah mengajukan cerai dan sudah proses pengadilan. Diduga persoalan inilah yang kemudian membuat suaminya itu gelap mata, lalu membunuhnya.
Selama ini pelaku diketahui bekerja serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, korban bekerja sebagai buruh pabrik garmen di wilayah Kramat.
Nasekh mengungkapkan pelaku juga kerap mencuri uang korban dan main judi online. Bahkan yang terakhir, pelaku mencuri kartu ATM milik korban dan menguras habis uang yang ada di ATM.
"Setiap melakukan kesalahan, pelaku minta maaf dan selalu minta diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Terakhir ini, uang di ATM diambil. Ya ada Rp6 juta lebih," katanya.
Atas kelakuan pelaku, tambah Nasekh, korban akhirnya mengajukan cerai. Pelaku setuju pisah dengan syarat anaknya yang berusia tiga tahun ikut dengan pelaku.
Setelah itu, keduanya berpisah, korban tinggal di rumah orang tuanya di Desa Bulakwaru Kecamatan Tarub dan pelaku tinggal di Desa Dukuhjati Wetan, Kecamatan Kedungbanteng dan sudah berjalan satu minggu.
"Terakhir pelaku komunikasi dengan korban melalui Whatsapp. Pelaku bilang anaknya mau dibawa ke Jakarta. Korban pun minta agae sebelum ke Jakarta bisa ketemu dengan anaknya," tambahnya.
Pada, Minggu (21/11) sore, lanjut Nasekh, korban pergi untuk menemui anaknya. Setelah bertemu, korban membawa anaknya ke warung untuk membeli jajan dan susu.
Namun beberapa menit kemudian, pelaku justru menyerang korban. "Saya yang mengantar korban menengok anaknya. Cuma saat itu saya sedang menerima telepon, jadi tidak tahu kalau pelaku menyerang korban," jelasnya.
Mendengar ada jeritan histeris, dirinya langsung berlari dan mendapati korban sudah tersungkur. Sementara pelaku langsung kabur. Karena ia panik, dirinya langsung minta tolong warga dan membawanya ke RSUD dr Soesilo Slawi.
Nyawanya tidak tertolong, keluarga minta pelaku dihukum berat, dihukum seumur hidup. Sementara itu, Polres Tegal dan Tim DVI Polda Jawa Tengah melakukan autopsi jenazah korban di RSUD dr Soesilo Slawi untuk mengungkap penyebab kematian korban.
Sedangkan pelaku Sutrisno alias Slamet (35), hingga kini masih dalam pengejaran polisi. (guh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: