Beli Rampok Rp2 Miliar, Harga Burung Merpati Milik Warga Tegal Ini Kalahkan Mobil Mewah

Beli Rampok Rp2 Miliar, Harga Burung Merpati Milik Warga Tegal Ini Kalahkan Mobil Mewah

Setelah kemunculan burung merpati kolong bernama jaguar seharga Rp1,5 miliar di Pekalongan, Yunius Martin (41), warga Kota Tegal ternyata juga memiliki binatang sejenis dengan harga yang lebih fantastis.

Tak tanggung-tanggung, untuk membeli burung merpati yang bernama rampok itu, dia harus rela merogoh koceknya dalam-dalam hingga Rp2 miliar. 

Ditemui, Jumat (19/11) sore, di rumahnya, Yunius Martin mengatakan, untuk membelinya, dia harus patungan dengan temannya dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sekitar dua pekan lalu.

Awalnya, dia menawar Rp1,7 miliar, namun tawarannya itu tidak diterima pemilik rampok, Haji Roni, warga Bekasi. 

"Memang harganya cukup fantastis. Kita awalnya menawar Rp1,7 miliar, tetapi tidak dilepas. Pemiliknya tetep kukuh meminta Rp2 miliar," katanya. 

Selang beberapa hari kemudian, kata Yunius, akhirnya terjadi kesepakatan dengan pemiliknya Rp2 miliar. Setelah itu, dia pun dipercaya untuk merawat dan menjadi joki rampok di setiap perlombaan. 

Menurut Yunius, yang membuat harga rampok melonjak tinggi, salah satunya karena pernah berhasil mengungguli merpati jaguar. Ternyata belakangan merpati jaguar terjual Rp1,5 miliar, sehingga harga rampok pun ikut naik dan tambah mahal. 

"Selain itu, rampok kerap meraih juara dalam perlombaan merpati kolong sebelum kita beli," tandasnya. 

Yunius menyebutkan beberapa prestasi Rampok diraih di Jakarta selalu juara. Kemudian bermain di Pekalongan dan bisa meraih juara dua mengungguli Jaguar serta di Semarang pernah juara satu. 

Yunius mengungkapkan ada sensasi tersendiri merawat dan menjadi joki rampok, yang mempunyai sejumlah keistimewaan. Di antaranya rampok pandai dan menurut saat dibawa ke mana-mana. 

"Istimewanya, mau di bawa ke mana-mana pun selalu juara. Kalau kualitas atau kecepatan mungkin masih banyak burung yang lebih cepat, namun burung merpati yang mempunyai kepandaian setingkat rampok belum ada," ungkapnya. (muj/zul)

Sumber: