Redam Gejolak Harga, Pemerintah Gerojoki Minyak Goreng 11 Juta Liter Rp14 Ribu Per Liternya

Redam Gejolak Harga, Pemerintah Gerojoki Minyak Goreng 11 Juta Liter Rp14 Ribu Per Liternya

Industri akan menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng untuk meredam gejolak harga di pasaran saat ini. Minyak goreng tersebut akan dijual dengan harga Rp14 ribu per liternya.

Kepastian itu diungkapkan Menteri Perdagangan, M. Lutfi, Sabtu (13/11) kemarin. "Melalui kerja sama (industri) dengan Aprindo (pengusaha ritel, Red.), kami sepakat 11 juta liter dijual dengan harga Rp14 ribu per liter." 

"Ini bukan inisiasi pemerintah, kami hanya pertemukan penjual dan pembeli," sambungnya.

M. Lutfi menyampiakan harga minyak goreng terus merangkak naik beberapa waktu belakangan ini. Untuk minyak goreng jenis curah misalnya, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga yang semula 1 November lalu masih Rp16.750 per kg naik menjadi Rp17.350.

Sementara itu, untuk minyak goreng bermerk 1, harga naik dari Rp17.750 per kg sekarang naik menjadi Rp18.500 per kg. Bahkan di DKI Jakarta harga sudah tembus Rp19.450 per kg.

Langkah-langkah pengendalian melonjaknya harga minyak goreng akhir-akhir ini harus segera dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Seperti diketahui, harga minyak goreng terus naik belakangan ini hingga di atas harga eceran tertinggi (HET).

Upaya yang bisa dilakukan pemerintah, papar anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina, antara lain perlu adanya upaya untuk menjaga stok minyak goreng di tengah kenaikan harga.

Ia melanjutkan, harga minyak goreng naik 6-11 persen sepanjang bulan Oktober 2021. Hal itu dampak dari kenaikan harga minyak sawit mentah atau CPO sebesar 44,03 persen.

Nevi berharap pemerintah mengambil langkah cepat untuk menghentikan ekspor CPO. Dirinya pun mendesak pemerintah untuk segera melakukan koordinasi dengan pengusaha minyak goreng. (der/ant/zul)

Sumber: