Mengatasi Burn Out dalam Proses Belajar
Perasaan siswa pun berada pada taraf kelelahan yang amat- sangat. Siswa yang mengalami kejenuhan belajar akan ditandakan dengan emotional exhaustion, dimana lelahnya sisi emosional siswa, siswa cenderung bosan terhadap belajar.
Indikator kedua adalah depersonalisasi/sinis (depersonalization/cynisism). Depersonalisasi dapat dikatakan sebgai kurangnya humanisasi. Artinya, siswa sering memperlakukan orang lain dengan kurang menyenangkan, tidak percaya terhadap orang lain, tidak memeperdulikan yang lainnya atau cenderung memandang remeh terhadap sesuatu.
Siswa yang mengalami kejenuhan belajar, mengindikasikan sikap terserbut diatas, sebagai contoh, siswa menjadi kurang tertarik dengan penjelasan guru dikelas, acuh terhadap nasihat teman, atau terkadang putus asa terhadap proses belajarnya.
Indikator yang ketiga adalah efikasi akademik (academic efficacy), efikasi akademik yang dimaksud ialah pencapaian belajar siswa. Siswa dalam keadaan normal, ia akan percaya bahwa dirinya bisa, dirinya mampu untuk berprestasi.
Selain itu mereka juga dapat mengambil manfaat dari proses belajarnya, serta tahu apa yang seharusnya ia lakukan dalam proses belajarnya. Sementara siswa yang mengalami kejenuhan belajar diindikasikan dengan perasaan pesimis siswa akan manfaat dari belajar, berprestasi rendah, bahkan merasa dirinya sebagai siswa yang kurang kompeten.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kejenuhan belajar, terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya penghargaan, kurangnya pengawasan, beban tugas akademis yang berlebihan, konflik, kurangnya keadilan, kurangnya persamaan dapat membuat seseorang mengalami kejenuhan.
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kejenuhan belajar adalah karakteristik pribadi, Faktor pertama ini yakni karakteristik pribadi dapat mempengaruhi terjadinya kejenuhan belajar. Kepribadian adalah kualitas total sikap, kebiasaan, karakter dan perilaku manusia.
Karakteristik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan adalah individu yang idealis, perfeksionis dan ekstrovert. Mempengaruhi sikap seseorang dalam mengahadapi masalah sampai dengan menanganis kejenuhan yang dialaminya.
Faktor yang kedua yang menyebabkan kejenuhan belajar adalah dukungan sosial. Selain berkaitan dengan karakteristik pribadi, kejenuhan belajar dapat terjadi karena faktor lingkungan belajar, seperti tugas yang berat, jam belajar yang padat, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin dan yang bukan rutin dan pekerjaan administrasi lainnya yang melampui kapasitas dan kemampuan dirinya.
Hubungan yang kurang baik dengan teman belajar, atau dengan guru menjadi pemicu munculnya kejenuhan pada peserta didik. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan nilai pribadi, perbedaan pendekatan dalam melihat permasalahan, dan mengutamakan kepentingan pribadi dalam kompetisi belajar.
Individu yang memiliki dukungan sosial yang tinggi memiliki kemampuan untuk mengelola stress dengan baik. Lingkungan belajar yang menyenangkan, saling menghargai dan beban belajar yang tidak berlebihan merupakan hal yang positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Faktor yang ketiga yang menyebabkan kejenuhan belajar adalah beban akademik atau Course Load dalam mengikuti kegiatan belajar, individu memerlukan waktu dan tenaga untuk memahami orang lain dalam berinteraksi di kelas.
Selain itu, pemberian tugas rumah yang banyak dan standar nilai tinggi menyebabkan siswa stress dalam belajar. Beban akademis yang berlebihan cenderung menghabiskan waktu dan tenaga sehingga menyebabkan kejenuhan.
Selain itu, harapan yang tinggi dari lingkungan sekolah terhadap siswa memberikan kontribusi besar untuk terjadinya kejenuhan belajar. Beban akademis yang berlebihan memiliki hubungan yang positif dengan kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa.
Faktor yang keempat yang memberikan kontribusi terhadap kejenuhan belajar adalah persepsi siswa terhadap beban kerja akademis. Ketika siswa mempersepsikan beban tugas menjadi beban berlebih bagi mereka, maka itu akan menyebabkan lemahnya motivasi, menurunnya prestasi dan merasa gagal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: