Hari Santri Nasional, ASN di Kota Tegal Kenakan Baju Koko dan Sarung

Hari Santri Nasional, ASN di Kota Tegal Kenakan Baju Koko dan Sarung

Cara unik dilakukan Pemerintah Kota Tegal dalam memperingati Hari Santri Nasional tahun ini. Selain menggelar upacara, Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan mengenakan busana muslim dan muslimah. 

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, pihaknya memang menginstruksikan agar ASN yang beragama Islam mengenakan baju koko dan sarung serta pakaian muslimah pada peringatan Hari Santri. Itu merupakan wujud penghormatan kepada para syuhada, ulama yang berjuang untuk kemerdekaan. 

"Kita semua menggunakan baju koko dan sarung untuk ASN pria dan baju muslimah untuk wanita. Ini adalah wujud penghormatan kita untuk para syuhada, ulama yang berjuang untuk kemerdekaan," katanya. 

Sementara, saat menjadi Inspektur Upacara Hari Santri, Dedy Yon membacakan sambutan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. 

Menurut menag, Siaga Jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran lslam rahmatan lil'alamin serta tradisi luhur bangsa lndonesia. 

Dijelaskannya jika zaman dahulu jiwa santri selalu siap dan berani maju untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan lndonesia. Maka santri hari ini tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan lndonesia. 

Sedangkan Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri yang didedikasikan untuk lndonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk lndonesia. 

"Jadi, Siaga Jiwa Raga merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak. Melainkan juga tazkiyatun nafs, yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai 'tirakat' lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," jelas Menteri Agama. (muj/ima)

Sumber: