Kota Tegal Kini Punya Laboratorium PCR Drive Thru, Pelayanan Gratis Selama Soft Opening

Kota Tegal Kini Punya Laboratorium PCR Drive Thru, Pelayanan Gratis Selama Soft Opening

Setelah ditunggu-tunggu, Laboratorium Swab PCR dengan pelayanan drive thru akhirnya diresmikan operasionalnya pada Senin (18/10) siang. 

Peresmian dilakukan langsung Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono disaksikan sejumlah pejabat lainnya. 

Ditemui usai peresmian, Wali Kota Tegal Dedy Yon mengatakan, Laboratorium Swab PCR dan Antigen itu juga sudah berstandar World Health Organization (WHO). Sehingga, lebih siap mengantisipasi kemungkinan datangnya gelombang ketiga pandemi Covid-19. 

“Kita sudah standar WHO, sehingga akan lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang,” ujar Dedy Yon. 

Dedy Yon mengatakan saat ini wilayah Kota Tegal sudah zero dari Covid-19. Namun, jangan sampai itu membuat lengah. Karena, di luar kota masih ada orang-orang yang positif. 

"Sehingga dengan adanya Laboratorium PCR dan Antigen ini bisa mendukung kecepatan pelayanan rumah sakit-rumah sakit. Apalagi, kita menjadi rujukan pasien Covid-19 untuk daerah-daerah sekitar," paparnya. 

Dedy Yon mengungkapkan, pelayanan swab di tempat itu, menggunakan swab PCR dan antigen sistem Drive Thru. Nantinya pelayanan yang dilakukan akan lebih cepat. Pengguna layanan bisa dari atas mobil. 

"Teknisnya, nanti diambil sampel dan kemudian 2 sampai 3 jam, hasil swab sudah bisa diketahui," jelasnya. 

Dedy Yon menambahkan, kapasitas laboratorium itu bisa mencapai 96 sampel untuk sekali running. Sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan untuk Kota Tegal. 

Untuk pengadaan tempat ini sendiri sudah menelan anggaran Rp5,8 miliar. Sedangkan tarif untuk melakukan swab PCR, Dedy yon menyampaikan bahwa biayanya dikenakan sebesar Rp450 ribu.

Plt Direktur RSUD Kardinah drg Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, keberadaan laboratorium PCR dan Antigen ini bertujuan untuk menegakkan diagnosis dari Covid-19. Sehingga dapat mempercepat dari penanganan pasien. 

"Kemudian untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi pandemi yang diprediksi para pakar dan ahli akan ada gelombang ketiga Covid-19 pada akhir tahun," ujarnya. 

Selain itu, kata Agus, itu juga akan memperkuat kesiapsiagaan RSUD Kardinah dan seluruh stakeholder yang terkait. Sehingga dalam mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19 benar-benar dipersiapkan secara matang. 

“RSUD Kardinah belajar banyak dari situasi lonjakan kasus pada gelombang kedua pada Juli 2021, di mana waktu itu kita menganggap pandemi akan berakhir. Namun ternyata terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa khususnya Juni dan Juli 2021,” terang drg Agus. (muj/ima/zul)

Sumber: