Pernyataan Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan Sakiti Banyak Orang,Denny Siregar Curiga Hal Ini

Pernyataan Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan Sakiti Banyak Orang,Denny Siregar Curiga Hal Ini

Usulan Politikus Partai Gerindra Fadli Zon agar pemerintah membubarkan detasemen khusus (Densus) 88 yang selama ini menangani kasus terorisme masih menjadi pembicaraan.

Menurutnya biar soal kasus terorisme ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Menurut saya sudah terlalu banyak lembaga yang tangani terorisme. Harusnya BNPT RI saja,” ucap Fadli Zon, di Twitternya, Kamis (7/10).

Anggota DPR RI ini menilai, seharusnya pemerintah memprioritaskan ancaman separatis di Papua yang jelas-jelas telah membuat teror dan mengancam persatuan.

Menurutnya dia, Densus 88 hanya akan kembangkan narasi Islamophobia.

“Teroris separatis yang jelas-jelas menantang RI harusnya yang jadi prioritas tapi tak bisa ditangani. Jangan selalu mengembangkan narasi Islamofobia yang bisa memecahbelah bangsa,” katanya dikutip dari Fin.

Denny Siregar menyentil hal ini. Pegiat media sosial ini menilai pernyataan itu menyakiti hati banyak orang.

“Pernyataan Fadli Zon Densus 88 harus dibubarkan itu menyakiti banyak hati org. Anda mungkin tidak tahu, bhw Densus 88 ada di depan melawan terorisme,” ucap Denny Siregar, di Twitter-nya, Kamis (7/10).

Denny berujar bahwa Fadli Zon harusnya berempati. Sebab sudah banyak anggota Densus 88 yang gugur.

“Fadli Zon tahu sudah berapa anggota Densus yang gugur tanpa berita? 52 orang. Setidaknya empatilah, kalau Anda masih punya hati,” ucapnya.

Lebih lanjut Denny Siregar menilai, pernyataan Fadli Zon itu ada keterkaitannya dengan politik.

“Kenapa Fadli Zon ngotot pengen Densus 88 dibubarkan? Karena misi utamanya dia adalah rangkul kelompok-kelompok radikal untuk suara di 2024,” katanya.

“Kelompok radikal ini susah tinggalkan Gerindra sejak Prabowo di kabinet, dan ingin masuk Partai Demokrat. Its just business, nothing personal,” cetus pria yang disebut sebagai buzzer ini. (fin/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: