Miris, Sebuah Rumah di Wilayah Perkotaan Brebes Nyaris Roboh

Miris, Sebuah Rumah di Wilayah Perkotaan Brebes Nyaris Roboh

Potret kemiskinan di Brebes bukan hanya terdapat di wilayah pinggiran kota. Namun, /Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang terbuat dari anyaman bambu dan nyaris roboh juga terdapat di wilayah perkotaan, tepatnya di Kelurahan Pasarbatang Kabupaten Brebes. 

RTLH yang berada di RT 05 RW 10 Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes itu dihuni dua Kepala Keluarga (KK). Rumah yang nyaris roboh itu dihuni oleh lima orang. 

Pemilik rumah, Sartini Handayani (39) menuturkan, rumah yang ditinggali bersama sang suami dan kedua anaknya tersebut merupakan rumah peninggalan orang tuanya. Selain bersama keluarganya, rumah tersebut juga dihuni oleh kakak kandungnya yang belum menikah. 

Diungkapkannya, dirinya tinggal di rumah tersebut sejak bersama orang tuanya. Namun, sejak tiga bulan terakhir kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. Bahkan, sebagian bangunan rumah yang ada di bagian belakang hampir rata dengan tanah. 

"Sebelum Covid-19 sudah rusak. Namun, karena terkena hujan dan angin (tiga bulan terakhir) bangunan bagian belakang rumah nyaris roboh," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/10). 

Ditambahkannya, dengan kondisi rumah yang nyaris roboh tersebut dirinya khawatir dengan kondisi keluarganya. Apalagi, saat turun hujan dan angin kencang, dirinya sampai tidak bisa tidur, karena takur rumahnya roboh. 

"Ya kalau ada angin (hujan) khawatir jadi gak bisa tidur," ucapnya. 

Diakuinya, memang pihak kelurahan sering datang ke rumahnya untuk pendataan. Namun, sampai saat ini rumah tempat tinggalnya belum mendapatkan bantuan bedah rumah. 

"Ya, harapannya rumahnya bisa diperbaiki. Sehingga, keluarga tidak khawatir lagi," tuturnya. 

Sementara itu, Lurah Pasarbatang Kusuma Edi menuturkan, dulu saat orang tua Sartini Handayani masih ada, rumah tersebut sudah diusulkan. Namun, sampai saat ini belum juga turun. 

"Dan saat ini kita sudah mengusulkan lagi atas nama kakak tertuanya barangkali bisa diusulkan bedah rumah," ucapnya. 

Ditambahkannya, memang sejauh ini pihaknya telah beberapa kali mengusulkan perbaikan rumah Sartini tersebut. Salah satunya lewat Pokok Pikiran (Pokir). Namun belum terrealisasi juga. 

"Yang jelas kita sudah upayakan itu (bantuan). Termasuk laporan terkait penanganan karena rumah tersebut roboh karena hujan dan angin," pungkasnya. (ded/ima)

Sumber: