Masih Muncul 1.404 Kasus Baru Corona, Jawa Timur Tertinggi

Masih Muncul 1.404 Kasus Baru Corona, Jawa Timur Tertinggi

Kasus baru terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia, masih terus terjadi. Selasa (5/10) kemarin, tercatat ada penambahan sebanyak 1.404 orang.

Kasus baru positif COVID-19 tertinggi berasal dari Jawa Timur. Jumlahnya 139 kasus. Diikuti Jawa Barat 105 kasus, Jawa Tengah 91 kasus, Sumatra Utara 80 kasus dan Bali 79 kasus.

Sementara untuk kasus kasus sembuh tertinggi berasal dari Jawa Barat angka 273 orang. Lalu Jawa Timur 206, Jawa Tengah 167, DKI Jakarta 149, Sumatera Utara 141, dan Bali 136 kasus sembuh. Sedangkan kasus meninggal terbanyak dari Jawa Tengah. Yakni 14 orang. Kemudian Papua 9 orang, Aceh 7 orang, dan Riau 7 orang.

Secara nasional, penambahan kasus harian sebanyak 1.404 orang. Total keseluruhan mencapai 4.221.610 orang sejak kemunculan kasus pertama COVID-19 pada Maret 2020 lalu.

Kemudian, kasus sembuh COVID-19 secara nasional bertambah 2.558 orang. Sehingga totalnya mencapai 4.049.449 orang. Untuk kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 77. Sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 142.338 orang.

Kasus aktif COVID-19 mengalami penurunan sebanyak 1.231. Kini menjadi 29.823 orang. Sementara suspek COVID-19 tercatat 139.156 orang. Sedangkan 255.486 spesimen telah diperiksa.

Sementara itu Indonesia harus memenuhi empat syarat utama untuk menyudahi pandemi, dan menjadikannya endemi atau hidup berdampingan dengan Covid-19. Keempat syarat itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunawan Sadikin.

Keempat hal itu harus dilakukan secara masif oleh seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pertama, sebut Menkes, penerapan protokol kesehatan yang harus dilakukan secara ketat dan disiplin oleh siapapun dan dimanapun.

Penerapan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) wajib dilakukan demi meminimalkan potensi terjadinya penyebaran virus. Kedua adalah menerapkan surveillance (pengawasan) melalui gerakan 3T (tracing, testing dan treatment) secara ketat.

Hal ini menjadi hal utama agar ada respon cepat dari pihak terkait ketika menemukan kasus positif di lapangan. (rh/zul)

Sumber: