Ribuan Kapal Asing Bebas Keluar Masuk Natuna, DPR: Indonesia Deteksi Seaglider Saja Belum Mampu
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusumah meminta pemerintah untuk tidak kompromi dengan penjagaan kedaulatan. Baik di darat maupun perairan wilayah Indonesia.
Hal ini menanggapi ribuan kapal Tiongkok dan Vietnam yang masuk ke teritori Indonesia melalui Kepulauan Natuna bagian utara. Yakni dari hasil laporan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
“Kita paham pemerintah mempunyai kondisi fiskal yang sangat sulit di era pandemi Covid-19 ini. Tapi, saya juga berharap pemerintah punya komitmen agar jangan sampai ada kompromi terkait dengan penjagaan kedaulatan di negara kita,” jelas Rizki, Rabu (15/9).
Di sisi lain, jelas Rizki, saat ini DPR RI sedang membahas revisi Undang-Undang Landas Kontinen yang sudah masuk di tingkat panitia khusus (pansus).
Adanya UU terbaru ini akan memperluas wilayah perairan Indonesia, terutama di daerah yang memiliki keberlimpahan Sumber Daya Alam (SDA) hayati di dasar lautnya.
“Concern kita di Komisi I, siapa yang akan jaga perairannya, siapa yang akan jaga hak berdaulatnya?” tanya Rizki.
Rizki meminta pemerintah agar meningkatkan kemampuan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI serta Bakamla untuk bisa mendeteksi adanya hal yang mengancam kedaulatan Indonesia.
“Bakamla dan TNI AL, deteksi seaglider saja belum mampu. Bahkan, berikan perlawanan jika ada negara tetangga kita yang masuk ke wilayah kita, ini belum mampu. Dengan adanya revisi UU Landas Kontinen nanti, tentu perairan wilayah kita akan diperluas,” tegas politisi Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu. (khf/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: