Cegah Stunting, Data Keluarga di Daerah Dijamin Inline dengan Data di Pemerintah Pusat

Cegah Stunting, Data Keluarga di Daerah Dijamin Inline dengan Data di Pemerintah Pusat

Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah menegaskan pendataan keluarga di Jawa Tengah akan dijadikan acuan berbagai kebijakan yang menyangkut ketahanan keluarga.

Karenanya pendataan yang sudah rampung 100 persen itu, kini sedang diolah dan akan divalidasi. Apalagi, data yang didapatkan April-Mei lalu itu, tentunya sudah mengalami perubahan setelah empat bulan berselang.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono mengatakan data-data keluarga dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, akan inline dengan Pemerintah Pusat. Garansi Widwiono itu lantaran pendataan yang sudah dilakukan menggunakan sistem online, bisa meminimalisasi kendala input maupun tumpang tindih data sebarannya.

"Semuanya sudah berhasil dicatat. Termasuk warga yang berada di pulau-pulau yang sulit dijangkaui seperti di Kabupaten Cilacap dan Karimun Jawa, Kabupaten Jepara," ungkap Widwiono saat menjadi nara sumber Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana bersama Mitra di Balai Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Senin (13/9).

Widwiono menambahkan pendataan keluarga nantinya akan digunakan sebagai basis data anggota keluarga, seperti anggota keluargan yang stunting dan ibu hamil. Seperti diketahui, angka stunting di Jawa Tengah masih cukup tinggi sekitar 27 persen lebih.

"Persentase ini hampir sama dengan angka nasional. Jadi, kita ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menangani stunting di Jawa Tengah ini secara komprehensif, termasuk kepala desa.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2 dan KB) Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah merinci 409.815 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tegal sudah terdata.

Elliya Hidayah tak menampik pendataan keluarga di Kabupaten Tegal yang sudah dilakukan 1 April-31 Mei lalu, juga banyak terkendala. Utamanya terkait kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda hampir seluruh wilayah di Kabupaten Tegal.

"Tetapi meski terkendala sejumlah persoalan, seperti kader PPKBD yang terinfeksi Covid-19, pendataan keluarga bisa diselesaikan. Antara lain dengan melibatkan kader sub PPKDB dan tokoh masyarakat di desa-desa," ungkap Elliya.

Untuk Kecamatan Kramat, beber Elliya, terdata 24.072 KK. Sedangkan terkait keberhasilan program KB di Kabupaten Tegal, rinci Elliya, Pemkab Tegal melibatkan 287 orang PPKBD yang dibantu 1.846 orang sub PPKDB. Semuanya merupakan sumber daya manusia (SDM) lokal yang menjadi kekuatan dan diandalkan Dinas P3AP2 dan KB.

Sementara itu, Kepala Desa Kepunduhan Yudha Kurniawan mengatakan ada 20 balita di desanya yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang atau stunting. Untuk menanganinya, Pemerintah Desa Kepunduhan melibatkan peran aktif semua komponen.

"Sehingga penanganan terhadap balita-balita stunting itu bisa sesuai dengan progresnya. Target kami tahun ini bisa dituntaskan, sehingga tidak ada lagi balita yang mengalaminya," tegas Yudha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: