Tahu Coki Pardede Pemakai Narkoba Sejak Setahun Lalu, Tretan: Sering Menghilang
Melihat gerak gerik Coki Pardede yang mencurigakan, Komika Tretan Muslim sempat curiga ada yang tidak beres dengan partnernya setahun yang lalu.
Tretan pun mengungkapkan dirinya telah mengetahui rekannya mengonsumsi sabu. Tidak hanya itu, teman-teman di Majelis Lucu Indonesia (MLI) juga mengetahui hal yang sama.
“Tahu (Coki pengguna narkoba),” ujarnya saat Podcast Deddy Corbuzier, Sabtu (4/9).
Tretan datang bersama CEO MLI Patrick Effendy dan Pendeta Yeri.
Tretan menyebut mengetahui itu saat melihat Coki tidak mau bergaul, selalu menyendiri dan menghilang tanpa sebab.
“Curiga gerak geriknya, sering menghilang, menyendiri. Selain antisosial, introvert, sering enggak balas WhatsApp, alasan enggak jelas aja gitu,” jelasnya dikutip dari Pojoksatu.
Saat kecurigaannya makin besar, Tretan akhirnya melaporkan ke Patrick.
“Begitu saya sudah mulai curiga, lapor Coki kok sering hilang. Akhirnya keresahan aku lapor,” lanjutnya.
Coki, lanjutnya sering melakukan agenda sendiri di luar yang sudah direncanakan tim MLI hingga beradu mulut di lokasi syuting.
Meski dekat, ibarat satu tubuh yang tak dipisahkan saat tampil, Tretan memastikan tidak dekat secara pribadi dengan Coki.
“Saya bareng konten sama Coki. Aku enggak akrab sama Coki. Bisa dicek perjalanan saya, Coki ke mana saya ke mana. Aku sama Coki di konten, pulang sendiri-sendiri. Bahkan sehari-hari enggak nongkrong,” tegasnya.
Patrick menambahkan, pihaknya mulai memikirkan harus bagaimana saat mengetahui Coki memakai sabu, walau secara pribadi Coki belum bicara soal itu secara gamblang.
Pat-sapaan Patrick menjelaskan, ada satu momen di acara besar, Coki minum terlalu banyak hingga mabuk dan curhat dan tanpa sadar berucap dia pemakai.
“Curhat ke kita, nangis-nangis. Di acara besar, di tempat umum. Dan masalahnya, masalah keluarga, sampai dia minta dipeluk sama Muslim, tanganku pengen dia (ditepuk-tepuk kepala), disayang-sayang,” kenangnya.
Tretan dan Pat memikirkan bagaimana sebaiknya menyikapi atau menolong Coki.
“Yang paling berat pemikiran kita harus ke mana. (Misal) ke BNN terus apa yang akan terjadi. Kita sudah niat (melapor ke BNN). Akhirnya waktu itu paling gampang (ngadu) ke pendeta Yeri (anggota MLI lainnya),” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: