Bahas Vaksin Booster Calon Jamaah Asal Indonesia, Menag Langsung Terbang ke Arab Saudi

Indonesia masih menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah. Pun terkait dengan syarat vaksin booster AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson bagi calon jamaah asal Indonesia.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan akan segera berangkat ke Arab Saudi. Kepergiannya untuk membahas pelaksanaan ibadah umrah bagi calon jamaah Indonesia. Termasuk meminta penjelasan soal vaksin booster yang menjadi salah satu syarat.

"Untuk memperjelas, kami dalam waktu yang paling memungkinkan akan segera ke Arab Saudi untuk memperjelas hal ini (pelaksanaan ibadah umrah)," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (30/8).

Dijelaskannya, Pemerintah Arab Saudi telah mencabut penangguhan (suspend) penerbangan langsung untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia. Tapi hanya berlaku bagi warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki izin tinggal di Arab Saudi dan telah divaksin lengkap sesuai vaksin yang diakui otoritas kementerian kesehatan setempat.

Ketahui vaksin yang telah diakui Pemerintah Arab Saudi yaitu AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson. Untuk itu, pihaknya masih menunggu kepastian bagi calon jamaah umrah asal Indonesia.

"Pemerintah Indonesia belum menerima pemberitahuan secara resmi dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah 1443 Hijriah," ungkapnya.

Dia mengatakan, Pemerintah Arab Saudi mengakui bahwa vaksin Sinovac banyak digunakan di Indonesia. Namun, jika ingin melaksanakan ibadah umrah mesti mendapat satu dosis tambahan (booster) dari empat vaksin yang diakui di sana.

Karenanya, Kemenag perlu terbang ke Arab Saudi untuk memastikan dan memperjelas mengenai syarat pelaksanaan ibadah umrah di masa pandemi COVID-19.

"Mudah-mudahan ada kabar setelah dari sana (Arab Saudi)," katanya. (gw/zul/fin)

Sumber: