Akui Terima Honor Pemakaman Covid-19 Rp100 Ribu Tiap Jenazah, Bupati Jember Jadi Sorotan
Dikabarkan menerima honor sebagai tim pemakaman jenazah pasien Covid-19, Bupati Jember Hendy Siswanto jadi sorotan saat ini.
Selain bupati, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, yakni sekretaris daerah, Plt Kepala BPBD, hingga Kabid Kedaruratan Logistik BPBD juga disebut ikut menerima.
Dikutip dari Jawa Pos, nilai honor yang diterima masing-masing pejabat tersebut sebesar Rp70 juta lebih dari total 705 kali pemakaman atau jumlah warga Jember yang meninggal akibat Covid-19 berdasar kode rekening 5.1.0204.01.0003 pada Juni.
Sehingga, total anggaran yang dikeluarkan untuk empat pejabat tersebut mencapai Rp282 juta.
”Kami menyayangkan honor pemakaman yang diberikan kepada pejabat Pemkab Jember,” kata Anggota Pansus Covid-19 Hadi Supaat seperti dilansir dari Antara di Jember, Jumat (27/8).
Menurut dia, para pejabat tidak etis menerima honor di tengah penderitaan masyarakat. Apalagi honor tersebut dari kegiatan pemakaman pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Jember.
”Kami tidak pernah mendapatkan data surat keputusan (SK) terkait struktur petugas pemakaman Covid-19. Namun, memang benar ada honor untuk petugas relawan yang membantu pemakaman Covid-19,” tutur Hadi Supaat.
Bupati Jember Hendy Siswanto saat dikonfirmasi membenarkan terkait penerimaan honor tersebut sesuai dengan aturan yang ada.
”Memang benar saya menerima honor sebagai pengarah tim pemakaman. Di regulasi, ada pengarah, tim, ketua, dan anggota terkait monitoring dan evaluasi,” kata Hendy.
Menurut dia, setiap ada pasien Covid-19 yang meninggal, honornya Rp 100 ribu. Namun, honor tersebut tidak dipakai untuk kepentingan sendiri.
”Saya memang menerima dan terus terang itu sesuai regulasi. Tapi honor itu saya berikan kepada keluarga pasien Covid-19 yang meninggal dunia,” ujar Hendy.
Dia menjelaskan, pihaknya tidak mengharapkan ada warga yang meninggal akibat Covid-19. Honor tersebut sebagai konsekuensi bupati yang menjadi pengarah dalam melakukan monitoring kegiatan pemakaman.
”Pada Juni–Juli tercatat pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19 cukup tinggi, sehingga honor kegiatan pemakaman terlihat banyak,” terang Hendy. (Jawapos/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: