Jantung dan Paru-paru Hanya Satu, Bayi Kembar Siam Dua Kepala Satu Badan Cuma Bertahan 48 Jam
Bayi kembar siam yang dilahirkan di RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, Jumat (20/8) malam, akhirnya meninggal dunia, Minggu (22/8) siang. Bayi kembar siam perempuan dari Desa Balaradin Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan 48 jam.
"Ternyata Allah berkehendak lain. Padahal kami sudah melakukan berbagai tindakan medis untuk memberikan upaya yang maksimal kepada bayi kembar itu," kata Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, Minggu (22/8).
Menurut Guntur, bayi kembar siam itu meninggal dunia pada pukul 13.30 WIB. Jika mendasari hasil pemeriksaan dokter, bayi ini hanya memiliki satu jantung dan paru-paru, namun terpisah mulai dari tulang punggung hingga kepala.
Guntur menyebut, kondisi salah satu bayi sudah mengalami fase kritis sejak, Minggu (22/8) pagi, hingga akhirnya tim dokter RSUD Soeselo menyatakan keduanya meninggal dunia siang harinya.
"Penyebab kematian bayi kembar siam itu bisa dikatakan multiple factor, salah satu bayi mulai kritis dan badannya membiru sejak pagi. Terlalu berisiko jika mengambil langkah amputasi," sambung Guntur.
Bayi kembar siam yang lahir, Jumat (20/8) malam, terhitung kurang dari 48 jam bertahan untuk hidup. Ibu bayi kembar, Mudirah (33) mengaku ikhlas dengan kepergian putri kembarnya tersebut.
Kedua bayi kembar siam ini semula akan dirujuk ke RS Kariadi Semarang untuk penanganan yang lebih komprehensif, namun takdir berkata lain.
"Saya ikhlas, mungkin ini yang terbaik dari Allah untuk kedua anak saya ini," ujar Mudirah. (yer/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: