Kongkow Bersama Buzzer Pakai Fasilitas Negara, Moeldoko Disentil Syahrial: Mural Dicap Tidak Beradab, Ini Adab
Terkait polemik mural Jokowi 404: Not Found, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution ikut angkat bicara.
Menurutnya, pelukis mural tidak tepat dianggap tidak beradab dan melanggar aturan ketertiban umum.
Karenanya, dia memprotes hal tersebut. Apalagi ada pejabat negara yang dengan entengnya menikmati fasilitas dengan mengundang para pendengung atau buzzer.
“Yth. Presiden @jokowi. Kritik mural di tembok dicap tdk beradab, langgar aturan dan ketertiban umum. Dikejar, ditangkap pakai duit negara seniman pelukisnya. KSP Moeldoko asik kongkow di kantor fasilitas negara dg kawanan buzzeRp pemecah belah bangsa. Adabnya dmn?” tulis Syahrial dikutip dari Fajar.co.id yang menyalin dari akun Twitternya, Jumat (20/8).
Cuitan anak buah AHY itu ikut menautkan unggahan netizen lainnya terkait foto Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bertemu dengan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S. Kamri di kantornya.
“Terkonfirmasi ya. Siapa Kakak Pembina? Rakyat membayar Pajak Kantor yg sangat prestisius dilingkungan Istana hanya untuk Kongkow dg buzzer sampah. Untung buzzernya narsis, kegiatannya diunggah di Medsos, mungkin pertemuan2 dengan buzzer2 lain juga ada. Apakah akan merancang sesuatu?” tulis akun @soeyoto1.
Rudi S Kamri sendiri dikenal sebagai pegiat media sosial yang getol membela setiap kebijakan Presiden Jokowi. Tidak hanya itu, tak jarang dirinya menyentil mereka yang menjadi oposisi pemerintah. (msn/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: