Kota Tegal kok Level Empat Terus? Politisi PDIP: Saya Tak Ingin Mengatakan Penanganan Covid Gagal
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di Kota Tegal belum efektif untuk mengurangi mobilitas warganya.
Berdasarkan pemantauan Satelit NASA, pergerakan masyarakat di Kota Bahari masih tergolong zona hitam. Karenanya, PPKM di Kota Metropolis ini masih berstatus level empat.
“Kenapa setelah empat puluh lima hari diterapkan (PPKM) kok masih level empat? Yang belum berubah adalah mobilitas warga. Dari hasil Satelit NASA, di Kota Tegal masih zona hitam mobilitas. Karena, memang belum bisa bekurang,” kata Seketaris Daerah Kota Tegal Johardi dalam Rapat Kerja Penganggaran Penanganan Covid-19 di DPRD Kota Tegal, Selasa (10/8) lalu.
Menurut Johardi, belum berkurangnya mobilitas warga diperkirakan karena Kota Tegal merupakan kota tujuan.
“Bis, kereta api, kuliner, nyate di Kota Tegal. Mungkin karena masyarakat jenuh, sehingga dolan ke Kota Tegal. Dilakukan penutupan (jalan), ternyata tidak bisa juga. Lampu (penerangan jalan umum) dimatikan, sama saja,” ujar Johardi.
Meski belum efektif untuk mengurangi mobilitas warga, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tegal menurun sejak diberlakukannya PPKM. Keterisian bed di rumah sakit, rusunawa, dan GOR Tegal Selatan berkurang.
Johardi menyampaikannya untuk menanggapi pertanyaan anggota Fraksi PDI Perjuangan, Purnomo yang menyampaikan pertanyaan warga mengenai PPKM level empat di Kota Tegal.
Purnomo mengatakan PPKM level empat berdampak terhadap berbagai sektor. “Pertanyaan masyarakat, mengapa tetap di level empat sejak PPKM diperpanjang? Saya tidak ingin mengatakan bahwa penanganan gagal. Namun, masyarakat bertanya, kok level empat terus, padahal kan anggarannya banyak?” ungkap Purnomo. (nam/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: