Sumbangan Rp2 Triliun Niat Baik Keluarga Akidi Tio, Politisi PKB: Apa yang Dilakukan Baru Niat dan Sukarela

Sumbangan Rp2 Triliun Niat Baik Keluarga Akidi Tio, Politisi PKB: Apa yang Dilakukan Baru Niat dan Sukarela

Niat keluarga Akidi Tio memberi sumbangan Rp2 triliun tak perlu dipersalahkan. Sebaiknya keluarga Akidi Tio tak perlu dijadikan tersangka, sebab niat menyumbang tapi belum terlaksana adalah bukan kesalahan.

Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid mengatakan keluarga Akidi Tio tak perlu dijadikan tersangka meski niat menyumbang Rp2 triliun untuk membantu pemerintah menangani COVID-19 tidak terlaksana.

Dikatakannya, keluarga Akidi Tio baru menyatakan niat membantu, sementara uangnya belum ada. Niat membantu bukanlah kesalahan. "Apa salahnya orang mau membantu?" ujar lelaki yang akrab disapa Gus Jazil ini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/8).

Dikatakannya, jika nanti uang itu benar ada lalu keluarga Akidi Tio batal menyumbangkan Rp2 triliun, hal itu juga tidak bisa disalahkan. Sebab apa yang dilakukan baru niat dan sukarela.

"Semua yang terjadi ini baru mau," katanya.

Anggota Komisi III DPR itu menandaskan, saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan. Sehingga jika ada orang yang punya niat baik untuk membantu pemerintah maka harus dihargai.

"Jangankan Rp2 triliun, Rp200 ribu saja sudah sangat berharga. Tetapi jangan kemudian orang yang berkeinginan baik justru menjadi tersangka," ujarnya.

Dia juga meminta dalam kasus ini jangan sampai terjadi saling menyalahkan. Polisi juga tidak bisa disalahkan.

"Apanya yang mau disalahkan 'wong' ini orang datang mau menyumbang. Terus sekarang merasa tertipu, ter-prank, apanya yang ter-prank? Ya, namanya ada orang mau menyumbang masa Polda disalahkan? Orang mau menyumbang, ya silakan," katanya.

Kalau mau diungkap, keluarga Akidi Tio ini sebenarnya mau membuat lelucon atau benar-benar mau membantu, atau memang mereka kesulitan untuk mencairkan uang Rp16 triliun yang diklaim ada di Singapura.

Kalau memang uang itu benar ada di Singapura, tidak ada salahnya pemerintah membantu. Nanti pemerintah dapat Rp2 triliun.

"Tapi cerita-cerita begini ini banyak sekali di masyarakat. Dulu ada cerita uang Bung Karno, ada juga bongkar-bongkar makam di Batu Tulis, itu biasa, tidak usah serius-serius," katanya.

Dikatakannya, publik tidak perlu terlalu serius menanggapi persoalan ini. Berita soal keluarga Akidi Tio berniat menyumbangkan uang Rp2 triliun itu mirip dengan cerita Abu Nawas mau terbang.

Singkat cerita publik yang telanjur berbondong-bondong ingin menyaksikan Abu Nawas terbang, marah karena merasa tertipu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: