Insentifnya Tak Cair-cair, Nakes di Tasikmalaya: Kami Tak Matre, Itu Hak Kami!

Insentifnya Tak Cair-cair, Nakes di Tasikmalaya: Kami Tak Matre, Itu Hak Kami!

Miris sekali nasib tenaga kesehatan (nakes) di Kota Tasikmalaya. Enam bulan sudah mereka bersabar menunggu dibayarkannya insentif sebagai haknya menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.

Padahal, Plt Wali Kota Tasikmalaya H Muhamad Yusuf sekaligus Sekda Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan telah menginstruksikan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk segera mencairkannya. Namun hingga kini, uang lelah yang sudah di kas daerah tersebut tak kunjung dicairkan.

Mungkin bagi nakes dengan kemampuan finansial lebih memang tidak masalah, atas penundaan insentif tersebut. Tetapi ada juga, nakes yang sampai menumpuk utang untuk menutupi berbagai kebutuhan.

Bahkan tidak sedikit yang harus diisolasi karena ikut terpapar virus Covid-19. Beberapa nakes mengaku merasa jerih payah dan kinerjanya seolah tidak diperhatikan secara serius oleh Pemkot Tasikmalaya.

Insentif yang rencananya diberikan pekan ini, ternyata hanya harapan palsu. Salah seorang nakes yang enggan disebut namanya, mengaku tidak kesulitan soal keuangan.

Hanya saja, insentif sudah menjadi haknya yang sudah bekerja menangani pasien Covid-19. “Bukan materialistis, itu memang sudah menjadi hak kami,” tuturnya, akhir pekan lalu.

Menurut lelaki yang memiliki berat badan 70 kg tersebut, ketika Pemkot memang tidak memiliki anggaran untuk membayar, dia bisa mewajarkan. Namun ketika uangnya sudah ada, tapi pembayarannya ditunda-tunda dengan alasan menunggu verifikasi selesai menyeluruh, itu lain cerita.

“Kenapa tidak dibayarkan bertahap saja, kalau begini kesannya jadi menunda-nunda,” ujarnya.

Ada pun nakes lainnya, mengaku punya banyak kebutuhan yang harus ditutupi. Dia sangat mengandalkan pencairan insentif untuk menutupi semua kebutuhan. “Mau tidak mau harus ngutang buat makan, karena uangnya dipakai kebutuhan lain yang juga penting,” kata perempuan berparas manis itu.

Belum lagi, kata dia, beberapa teman dekatnya sampai harus menjalani isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19. Namun hal itu, diakui sudah menjadi risiko sebagai garda terdepan.

“Negatifnya sudah kami terima secara kontan, tapi positifnya (insentif) tidak kontan,” katanya.

Sejurus dengan itu, salah seorang pegawai non nakes pun mengaku tidak kalah lelah. Dia tetap konsisten menjalankan tugas berisiko tersebut meski insentif dibayar belakangan. “Kinerja kami diperhatikan supaya tidak salah, tapi perhatikan juga hak kami dong,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, insentif yang ditunggu-tunggu tenaga kesehatan (nakes) di Kota Tasikmalaya sejak Januari 2021. Ternyata masih jadi angan-angan belaka, sebab hingga kini hak mereka menerima uang lelah tersebut belum juga cair.

Padahal, sebelumnya Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jumat (22/7), menjanjikan akan segera mencairkan insentif bagi nakes dan non nakes tersebut di pekan ini. Saat ini, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) masih menunggu hasil verifikasi rampung secara menyeluruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: