Luhut Sarankan SBY Duduk Manis, Demokrat: Bukti Tidak Dewasanya LBP sebagai Pemimpin

Luhut Sarankan SBY Duduk Manis, Demokrat: Bukti Tidak Dewasanya LBP sebagai Pemimpin

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menyayangkan tanggapan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2018 lalu.

Pasalnya, pernyataan SBY tersebut adalah bentuk masukan, kritikan, dan saran serta sikap kenegarawanan yang ditunjukkan SBY sebagai orang yang pernah memimpin bangsa ini.

Pada 2018, SBY mengingatkan para pemimpin untuk tidak menakut-nakuti masyarakat dengan kekuasaan yang dimiliki. SBY juga mengajak pemerintah untuk bekerja sama dengan masyarakat dan apabila ada yang keliru dari cara masyarakat mengkritik, Pemerintah harus mengayomi masyarakat.

Pernyataan SBY ini mencuat kembali ke publik dan mendapatkan tanggapan dari Menko Kemaritiman dan Investasi dalam acara Kick Andy, Ahad (25/7) lalu. Luhut menyarankan SBY untuk lebih duduk manis dan hanya sesekali mengkritik seperti yang dilakukan oleh BJ Habibie.

Syarief Hasan menyebutkan, pernyataan Luhut menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik di era demokrasi sekarang.

"Mendorong Pak SBY yang sering memberikan kritikan, masukan, dan saran agar lebih banyak duduk manis dan diam menunjukkan tidak dewasanya LBP sebagai pemimpin untuk menerima kritikan dari masyarakat. Padahal, kritikan itu adalah cara untuk mengingatkan pemerintah agar jauh lebih baik," kata Syarief, Rabu (28/7).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyebut, kritikan dan saran adalah bentuk check and balances dalam negara demokrasi.

Menurutnya, SBY sebagai Ketua umum saat itu dan sekarang sebagai Ketua Majelus Tinggi Partai Demorat, wajib menyampaikan aspirasi masyarakat yang memberi masukan bukan berarti tidak menyukai pemerintah.

"Tetapi ingin menghidupkan check and balances. Kritikan itu lebih baik dibandingkan terus menerus memuja-muji di tengah banyaknya problem yang belum terselesaikan oleh pemerintah," terangnya.

Syarief Hasan juga menyebut, SBY merupakan pemimpin salah satu partai politik yang saat ini berposisi di luar pemerintahan. Ia juga menegaskan, pernyataan SBY ditujukan untuk perbaikan bangsa.

"Pemerintah/penguasa harus terbuka dengan kritikan dan saran sebagai bagian dari proses koreksi dan perbaikan tata kelola negara ini. Kritikan terhadap penanganan Covid-19 misalnya, bukan berarti tidak menyukai pemerintah tetapi ingin agar penanganannya menjadi lebih baik," tandasnya. (khf/zul/fin)

Sumber: