Menko Mahfud Kerap Dikecam saat Pandemi, Politikus Demokrat: Terpapar Buzzer atau Influencer Istana

Menko Mahfud Kerap Dikecam saat Pandemi, Politikus Demokrat: Terpapar Buzzer atau Influencer Istana

Beberapa waktu laku, Mahfud MD akui menikmati momen PPKM dengan menonton sinetron Ikatan Cinta. Dia bahkan mengkritisi alur cerita dalam sinetron itu.
 
Yang terbaru, Mahfud MD mengaku terharu melihat korban yang meninggal akibat Covid-19.

Mahfud menceritakan 3 kisah pasien yang berbeda setelah berjuang akibat antrean di rumah sakit. Ada pula yang meninggal karena kelangkaan tabung oksigen.

“Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan,” tulis Mahfud MD dikutip Twitter-nya, Selasa (27/7).

“Ada juga Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat,” tulisnya lagi.

Mahfud menceritakan bahwa profesor itu memberikan tabung oksigen ke orang tersebut karena masih muda.

“Sebelum wafat Profesor itu bilang kepada yuniornya, “Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu”. Itu cerita haru,” katanya.

“Tapi banyak cerita bagus di mana orang yang terinfeksi Covid-19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh,” tutur Mahfud.

Cuitan itu mendapat respon negatif dari netizen. Mahfud dinilai tidak berempati. Ribuan netizen menyesalkan cuitan tersebut.

Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho ikut menanggapi kontroversi Menko Polhukam Mahfud MD yang akhir-akhir ini jadi sorotan di Twittwe karena cuitannya. Irwan Fecho menduga, Mahfud MD ikut terpapar buzzer.

“Patut diduga Prof Mahfud ini terpapar buzzer atau influencer Istana. Akhir-akhir ini sering kali pernyataannya menimbulkan kontroversi yang tidak perlu,” kata Irwan kepada wartawan, dikutip dari Fin, Selasa (27/7).

Menurut Irwan, sebagai pejabat negara, Mahfud MD harusnya mempunyai analisa terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan di media sosial.

“Saya tidak tahu persis penyebabnya yang pasti seharusnya sebagai Menko Polhukam sudah semestinya punya analisis, pikiran, dan hati sebelum mengeluarkannya di publik. Sehingga bisa menjaga hati dan perasaan rakyat yang sudah cukup menderita hidupnya di tengah pandemi,” ujarnya.

Belakangan ini, Mahfud MD kerap mendapat kecaman warga net lantaran dinilai tak punya empati kepada korban pandemi Covid-19.
(fin/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: