Sentil Luhut dan Ade Armando, Andi Arief: Jangan Sakiti Rakyat, Apalagi Bermain-main dengan Nyawa
Deklarasi persatuan keluarga korban Covid-19 (PKK Covid-19) dikritisi Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
Melalui akun Twitter pribadinya, Senin (19/7), Andi Arief menyentil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Ade Armando.
“Saya sudah menyarankan via zoom agar deklarasi persatuan keluarga korban Covid 19 (PKK Covid 19) ditunda sampai keadaan reda,” tulisnya sebaiamana dikutip PojokSatu.id.
Andi Arief menilai rakyat saat ini sedang marang lantaran pemerintah buruk dalam penanganan. Ditambah dengan ulah para buzzer
“Mereka tersulut kemarahan akibat penanganan pemerintah yang buruk dan ulah Buzzer serta pendukung yang menganggap korban hanya statistik,” ujarnya.
Ia lantas mengingatkan agar jangan sekali-kali menyakiti rakyat. “Jangan menyakiti hati rakyat, apalagi bermain-main dengan nyawa,” tegasnya.
Menurutnya, setiap kematian pasti akan meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarganya. “Jika tidak bisa membantu kedukaan, jangan mengolok-olok dan mempermainkan arti sebuah nyawa,” sambungnya.
Andi Arief lantas menyinggung pernyataan Luhut yang menyebut jumlah kematian akibat Covid-19 hanya mencapai ratusan. “Saat awal Covid, Pak Luhut sesumbar bahwa korban kematian hanya 700-an,” kata dia.
Andi juga menyinggung sosok Ade Armando yang juga bicara soal angka kematian akibat Covid-19. “Saat ini ada sesumbar baru dari Dosen UI, Ade Armando buzzer Pak Jokowi bahwa kematian tercatat hanya 70 ribuan,” lanjutnya.
Ia mengingatkan bahwa penduduk Indonesia sangat besar. Dengan demikian, risiko kematian pun akan terus membesar. “Ini negara dengan populasi besar, potensi kematian akan terus membesar jika salah urus,” tandasnya. (ruh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: