Angka Penularan Tertinggi di Dunia, Menag Minta Warga Bersabar: Saya Minta Sekali Lagi, Jangan Mudik Idul Adha
Kasus Covid-19 yang terus melonjak sejak beberapa pekan terakhir membuat Idul Adha tahun ini tidak bisa kembali normal.
Apalagi, pandemi di Indonesia juga sudah disorot dunia internasinal karena angka penularan tertinggi di dunia.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat membatasi mobilitas dan bersabar tidak mudik Idul Adha.
Dikutip dari Jawapos, menag menyatakan, kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menjaga diri dan membatasi kegiatan, sangat penting dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Terlebih dengan adanya varian Delta,” ujar Menag Yaqut dalam keterangannya, Minggu (18/7).
Menurutnya, saat ini sangat penting untuk melindungi diri, keluarga dan orang sekitar dari bahaya Covid-19.
“Tetap di wilayah masing-masing. Jaga kesehatan diri. Kurangi mobilitas, dan saya minta sekali lagi, jangan mudik Idul Adha 1442 H,” ingat Menag Yaqut.
Gus Yaqut juga mengingatkan, mudik Idul Adha dalam kondisi pandemi berpotensi membahayakan jiwa karena bisa menjadi sarana penyebaran Covid-19.
Sementara menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan, adalah kewajiban bersama.
“Larangan mudik Idul Adha karena pemerintah ingin melindungi seluruh warga negara agar terjaga dari penularan Covid-19,” jelasnya.
Patuhi SE Nomor 17/2021
Masyarakat juga diminta mematuhi Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M.
Terutama di wilayah yang saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dalam SE tersebut, jelas Gus Yaqut, ada tiga poin pokok.
Pertama, kegiatan peribadatan di rumah ibadah semua agama yang berada pada wilayah Zona PPKM Darurat ditiadakan sementara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: