Menteri Dilarang ke Luar Negeri Tanpa Izin Presiden, Seskab: Pemimpin Itu Harus Ada
Para menteri Kabinet Indonesia Maju, dilarang bepergian ke luar negeri selama PPKM darurat, kecuali Menteri Luar Negeri (Menlu). Selain itu, jajarannya di kabinet diminta memiliki rasa kepekaan sosial selama pandemi ini.
"Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa selama PPKM Darurat ini, tentunya sense of crisis seluruh kementerian/lembaga, dan para pemimpin itu harus ada," tegas Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramonon Anung, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/7).
Seluruh menteri maupun kepala lembaga dilarang pergi ke luar negeri jika tidak ada hal yang bersifat khusus serta tanpa izin dari Presiden. Pengecualian hanya untuk Menlu.
"Yang boleh bepergian ke luar negeri hanya Menteri Luar Negeri. Karena karena memang sesuai bidang tugasnya. Yang lainnya, kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapatkan izin secara langsung dari Presiden," papar Pramono.
Tak hanya itu. Selama masa PPKM Darurat ini, Jokowi juga meminta kepada kementerian/lembaga proaktif memfasilitasi isolasi mandiri (isoman) bagi pegawainya yang terpapar Corona. Diperkirakan setiap kementerian/lembaga atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi 300-500 pasien.
"Dibuat secara baik, dipersiapkan, dan kemudian nanti pemerintah bertanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh obat-obatan kepada isoman yang akan bergabung," tutupnya.
Sementara itu, Pemerintah kembali mendatangkan 1.041.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar 06.51 WIB, menggunakan pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ-950.
“Hari ini kita kembali menerima kedatangan vaksin tahap ke-26 berjumlah 1.041.400 dosis vaksin jadi dari AstraZeneca. Total vaksin yang telah kita terima hingga pagi ini adalah 141.315.880 vaksin,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi, dalam keterangannya secara virtual, Jumat (16/7).
Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari perjanjian bilateral antara AstraZeneca dengan pemerintah Indonesia dalam pengiriman 50 juta dosis vaksin langsung kepada Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak AstraZeneca yang telah membantu masyarakat Indonesia untuk memperoleh vaksinasi serta kepada seluruh pihak yang telah membantu memperlancar kedatangan dan pendistribusian vaksin-vaksin yang kita peroleh ke seluruh pelosok provinsi di Indonesia,” ucapnya.
Kehadiran vaksin ini diharapkan bisa terus mempercepat dan memperluas cakupan program vaksinasi nasional sehingga target penyuntikkan 2 juta vaksin per hari di bulan Agustus bisa tercapai. Selain itu, percepatan vaksinasi juga memegang peranan penting untuk menurunkan laju penularan virus korona yang saat ini sedang mengalami peningkatan.
Oscar juga mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya vaksinasi. Menurutnya, tubuh penerima vaksin akan terlindungi dengan baik setelah menerima vaksinasi lengkap dua dosis.
“Meskipun dalam hal ini barangkali imun sudah ada atau terpapar virus Covid-19 itu tapi gejalanya tentunya akan ringan dan risiko dari kefatalan akan diminimalisir dengan adanya vaksinasi yang kita laksanakan ini,” jelasnya. (khf/rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: