Lima Belas Bulan Pandemi, Sudah 458 Dokter Gugur saat Tangani Oasien Covid-19
Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia selama dua tahun. Ribuan orang meninggal dunia akibat virus ini, tak terkecuali dokter yang menangani pasien di rumah sakit.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan sebanyak 458 dokter di Indonesia yang wafat sejak awal pandemi COVID-19. Data tersebut tercatat hingga 8 Juli 2021.
"Angka kematian dokter yang per tanggal 8 Juli 2021 tercatat ada 458 dokter gugur," kata Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi, melalui kanal YouTube Lapor Covid 19, Jumat (9/7).
Dia menyebut angka kematian dokter sempat menurun saat Februari 2021 lalu. Jumlah terbanyak dokter wafat akibat COVID-19 di Indonesia terjadi pada Januari 2021.
Pada Januari ada 65 dokter yang wafat. Kemudian Februari sebanyak 31 dokter wafat. Selanjutnya Maret ada 16 dokter yang wafat. Lalu, April 8 dokter. Pada Mei 7 dokter wafat.
Angka kematian dokter mengalami peningkatan pada Juni. Jumlahnya mencapai 48 dokter. Angka tersebut meningkat tujuh kali lipat. "Kemudian bulan Juli. Ini masih tanggal 9. Berarti masih di awal bulan saja sudah 35 dokter yang gugur," ungkapnya.
Sementara data yang dihimpun PERSI bersama sejumlah organisasi lainnya, sejak awal pandemi hingga 28 Juni 2021, tercatat sudah ada 1.031 tenaga kesehatan yang gugur. Jumlah ini terdiri atas 405 dokter, 43 dokter gigi, 328 perawat, 160 bidan dan 95 tenaga kesehatan lain.
Seperti diketahui, Jumat (9/7), jumlah kasus harian COVID-19 bertambah 38.124 kasus. Total kasus positif 2.455.912, sembuh 2.023.548, dan wafat 64.631 jiwa.
Tenaga kesehatan (nakes) sendiri merupakan garda terdepan dalam perang melawan COVID-19. Risiko tertular pun semakin tinggi. Bahkan tidak sedikit yang menjadi korban.
Karenanya, para nakes akan diberi vaksinasi dosis ketiga. Tujuannya supaya semakin kuat.
"Arahan Presiden vaksinasi ketiga, booster untuk tenaga kesehatan. Ini akan segera diatur oleh Menteri Kesehatan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (9/7).
Dia menjelaskan, bakal mendapat suntikan vaksin COVID-19 untuk ketiga kalinya. Sebab, mereka berada di garda depan dalam menangani pandemi Corona.
"Diharapkan booster ini bisa diberikan kepada 1,47 juta tenaga kesehatan," imbuh Airlangga.
Rencananya, program vaksinasi ke-3 (booster) akan dilakukan pekan depan. Teknis pelaksanaan akan diatur oleh Kementerian Kesehatan. "Tentunya bisa diharapkan bisa meningkatkan imunitas daripada tenaga kesehatan yang ada di frontline," pungkasnya. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: