Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal Divaksin, Stok Sempat Kosong

Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal Divaksin, Stok Sempat Kosong

Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal A. Firdaus Assyairozi menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Lebaksiu. Hal itu seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal.

Namun, A. Firdaus Assyairozi sangat menyayangkan stok vaksin kosong di Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Hal itu membuat masyarakat kecewa. Dirinya berniat melakukan vaksin di RSUD Dr Soeselo Slawi. Namun pihak rumah sakit menginformasikan vaksin kosong. Saat akan vaksin di Puskesmas Lebaksiu beberapa hari lalu, juga mengalami kekosongan vaksin. 

"Hari ini baru bisa vaksin karena vaksinnya baru datang. Ini harus segera diantisipasi," katanya. 

Antusiasme masyarakat untuk vaksin mulai tinggi. Hal itu harus disikapi dengan ketersediaan vaksin. Dirinya juga meminta untuk setiap rumah sakit, puskesmas dan tempat kesehatan lainnya bisa menyuntikan vaksin Covid-19. Kondisi itu dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan masyarakat yang berniat untuk vaksin. 

"Antusias masyarakat tinggi, sehingga harus direspon dengan baik," tambahnya. 

Pihaknya juga meminta agar insentif nakes yang telat selama delapan bulan segera dicairkan. Anggaran untuk insentif nakes yang sebelumnya dianggarkan melalui APBN, sejak November 2020 sudah dianggarkan dalam APBD. Hal itu dinilai lebih mudah dalam mencairkan insentif nakes, karena bisa dicairkan lewat daerah. 

"Dianggarkan dalam APBD malah lebih rumit. Jika karena persoalan administrasi, kenapa tidak sambil jalan saja."

Dirinya menilai bahwa kondisi saat ini adalah kondisi darurat. Nakes merupakan ujung tombak dalam penanganan Covid-19. Uang insentif bagi nakes dinilai sangat penting untuk memberikan reward atas kinerjanya. 

Sementara itu, Kepala 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal dr Hendadi mengakui stok vaksin Covid-19 di dinkes kosong. Pihaknya sudah mengusulkan untuk penambahan vaksin, tetapi belum ada droping dari pemerintah pusat dan Provinsi Jateng. 

"Vaksin sampai hari ini dropping dari pusat maupun provinsi tersendat, semua kabupaten kota menjerit minta vaksin. Masyarakat sedang semangat, tapi vaksinnya malah belum ada. Soal insentif nakes sudah dicairkan sejak pekan ini. Uang itu telah dicairkan selama dua bulan, dan empat bulan dalam proses pencairan. Ditargetkan, pekan ini sudah bisa dicairkan," tandasnya. (guh/ima)

Sumber: