Rocky Gerung dan Rizal Ramli Sarankan Indonesia Ikuti Langkah Amerika: Ganti Presiden Maka Covid-19 Bisa Diata
Dalam penanganan Covid-19, Indonesia harus menjadikan AS sebagai pelajaran. Artinya, menurut Rizal Ramli, jika ingin Covid-19 terselesaikan, maka harus ganti Presiden Jokowi.
“Pelajaran: Ganti Presiden kalau pengen corona cepat diselesaikan,” ujar Rizal Ramli, di Twitter-nya, Senin (5/7).
Dia mencontohkan, di era Donald Trump, dia menyepelekan Covid. Sehingga Amerika Serikat sempat tercatat rekor positif dan kematian karena Covid-19 yang cukup tinggi.
Kini, warga Amerika Serikat berpesta dan mengumumkan kemenangan melawan Covid-19 setelah Trump diganti dengan Joe Biden.
“Sebelumnya Trump 1,5 tahun menyepelekan, ngasal dan slebor terhadap corona. 5 juta orang kena covid. Kurang 6 bulan, Biden gelar pesta, AS deklarasikan menang lawan Corona,” ungkap Rizal Ramli.
Ada pun AS Joe Biden mengumumkan kemenangan melawan pandemi Covid-19 pada Minggu (4/7). Pengumuman berakhirnya pandemi di negara Adidaya itu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli 2021 lalu.
Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan hal serupa. Menurutnya, Indonesia harus meniru langkah Amerika Serikat (AS) dalam penanganan Covid-19. Salah satunya yang membuat Covid mereda di negara adidaya itu adalah dengan menggantikan presiden. Dari Donald Trump ke Joe Biden.
“Amerika melakukan hal yang sebetulnya perlu kita lakukan yaitu ganti presiden. Jadi begitu ganti Presiden, covid-nya mudah ditangani,” ucap Rocky Gerung dikutip kanal YouTube-nya, Selasa (6/7).
Menurut Rocky Gerung, Joe Biden selalu menerapkan disiplin protokol kesehatan. Biden kerap memberikan imbauan kepada masyarakatnya, tanpa harus ada bentakan dan ancaman. Hal ini berbeda dengan di Indonesia. Para pejabat kerap menebar ancaman kepada masyarakat.
“Jadi kita belajar dari Amerika Serikat, tentang disiplin, tentang kemampuan presiden baru untuk mengimbau dan betul-betul dia merawat rakyatnya bukan membentak-bentak rakyatnya,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyentil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang meminta masyarakat tidak berkomentar macam-macam terkait penanganan Covid-19.
“Di Indonesia itu dilarang orang berkomentar, itu artinya pembungkaman demokrasi, Covid dimanfaatkan pemerintah untuk membungkam orang berkomentar. Padahal orang ingin membangun solidaritas,” jelas dosen Filsafat ini.
“Jadi pemerintah sebetulnya lakukan semacam otoritarianisme karena mau mengendalikan opini dari dalan Istana saja,” sambungnya dikutip dari Fin. (fin/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: