Pasien Covid-19 di Indonesia Butuh 2.500 Ton Oksigen Setiap Hari, Oksigen Malah Langka dan Mahal

Pasien Covid-19 di Indonesia Butuh 2.500 Ton Oksigen Setiap Hari, Oksigen Malah Langka dan Mahal

Permintaan oksigen medis memang melonjak seiring meningkatkan kasus penyebaran covid-19. Per, Minggu (4/7), kasus positif bertambah 27.233 orang dan angka kematian tembus rekor sebanyak 555 kasus.

Juru Bicara Vaksin Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menyebut kebutuhan oksigen medis melesat dari 400 ton per hari menjadi 2.500 ton per hari. Kebanyakan pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit berada dalam kondisi bergejala berat-kritis sehingga membutuhkan oksigen untuk perawatan.

"Jadi kami minta industri gas dapat meningkatkan produksi oksigen medis dibandingkan penyediaan gas untuk industri," kata Siti, Senin (5/7).

Sementara itu, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardi mengaku, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mempercepat pengadaan obat dan alat kesehatan selama pandemi.

"Kami menyadari ketersediaan oksigen terbatas, maka dari itu pemerintah akan mencari oksigen secara maksimal baik dari industri lokal maupun impor," kata Jodi, dalam YouTube BNPB.

Untuk itu, Jodi meminta kepada masyarakat yang tidak mengalami situasi kritis akibat covid-19 untuk tidak membeli apalagi menimbun oksigen medis. "Kebutuhan oksigen medis saat ini diprioritaskan untuk pasien covid-19," pungkasnya.

Masyarakat diminta waspada dengan peredaran oksigen palsu. Jika merasa menjadi korban, segera laporkan.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto meminta masyarakat tidak panik seiring langkanya oksigen untuk membantu penanganan pasien COVID-19. Diharapkan masyarakat tetap tenang dan meminta bantuan pemerintah daerah setempat.

Kepanikan, menurutnya, dapat dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan. Oknum akan memanfaatkannya dengan melakukan penipuan tabung oksigen palsu.

“Masyarakat jangan panik sehingga dimanfaatkan oleh para spekulan, laporkan kepada kepolisian terdekat bila ada hal sebagaimana yang terjadi,” tegasnya dalam keterangannya, Senin (5/7).

Ditambahkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono memastikan laporan warga yang tertipu pasti ditindaklanjuti oleh polisi. Rusdi juga mengimbau masyarakat melapor.

“Masyarakat yang dirugikan segera lapor ke polisi, dan akan ditindaklanjuti laporan tersebut,” ucapnya.

Cerita seorang warga tertipu saat hendak membeli tabung oksigen viral di media sosial. Korban mengaku saat itu sedang panik mencari tabung oksigen di tengah kasus COVID-19 melonjak. (gw/der/fin)

Sumber: