Sempat Dilaporkan Hilang, Perempuan Penjual Jamu Gendong di Brebes Ditemukan Tewas

Sempat Dilaporkan Hilang, Perempuan Penjual Jamu Gendong di Brebes Ditemukan Tewas

Seorang bakul jamu gendong ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Senin (5/7). Bakul jamu yang biasa berjualan keliling itu ditemukan meninggal setelah sehari sebelumnya dilakukan pencarian oleh pihak keluarga dan dibantu Tim Sar Brebes dan Basarnas Cilacap. 

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, korban diketahui bernama Yati (45) warga Desa Limbangan Wetan Kecamatan Brebes. Korban ketahui kesehariannya sebagai bakul jamu gendong. 

Koordinator Sar Brebes Waryadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon genggamnya menuturkan, dari keterangan saksi yang tidak lain merupakan kakak korban menjelaskan, korban berangkat berkeliling jamu sekitar jam 03.30 WIB Sabtu (3/7). Biasanya, kata dia, korban pulang jualan itu sekitar jam 08.00 WIB. 

"Tapi sampai sore itu korban gak pulang-pulang. Kemudian pihak korban mencari, namun hanya menemukan barang yang biasa digunakan korban untuk berjualan," ucapnya. 

Belum juga ditemukan, akhirnya pihak keluarga melaporkan ke perangkat desa dilanjutkan ke TNI-Polri dan Basarnas. Saat itu, Tim Sar dan Basarnas menyisir sungai di Desa Lembahrawa Kecamatan Brebes. 

"Sebelumnya, beberapa alat bukti seperti botol tempat jamu, dompet, gelas kecil, sandal japit dan payung yang digunakan korban ditemukan di sekitar jembatan kecil area persawahan," terangnya. 

Dalam pencariannya itu, Tim Sar melakukan pencarian hingga 1 KM dari lokasi ditemukannya barang dagangan korban. Namun belum juga ditemukan. Bahkan, pencarian korban juga sempat dihentikan dan dilanjutkan tadi pagi. 

"Setelah dilakukan pencarian, Senin pagi tadi korban berhasil ditemukan di bawah Jembatan Tol Brexit dalam keadaan sudah meninggal dunia," ucapnya 

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Brebes Iptu Iwan Sujarwadi membenarkan adanya korban tenggelam di Sungai Desa Lembahrawa. Untuk dugaan sementara, kata dia, korban terpeleset karena saat dilakukan pencarian, barang dagangan korban ditemukan di sekitar korban. 

"Keluarga menolak untuk diotopsi dan menerima sebagai musibah. Korban selanjutnya dimakamkan di Solo di kampung halamannya," pungkasnya. (ded/ima)

Sumber: