Daging dan Beras Premium Akan Jadi Fokus Pajak Pemerintah

Daging dan Beras Premium Akan Jadi Fokus Pajak Pemerintah

Pemerintah bakal menerapkan Pajak Pertambahn Nlai (PPN) pada produk-produk sembako. Dalam prakteknya nanti, ada dua kelompok bahan pokok yang akan menjadi fokus pemerintah, yakni beras dan daging premium.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, dua kelompok bahan pokok tersebut memiliki disparitas harga atau selisih yang cukup lebar. Sehingga, penerapan PPN multitarif akan memberikan keadilan di masyarakat.

"Beras dan daging (premium), dua ini yang akan jadi fokus RUU. Jadi di luar daging dan beras, kami melihat belum ada urgensi mengatur secara berbeda," kata Yustinus, Jumat (2/7).

Yustinus menegaskan bahwa PPN sembako hanya akan dikenakan pada beras dan daging premium, yang hanya dikonsumsi masyarakat tertentu. Sementara kelompok beras dan daging yang banyak dibutuhkan masyarakat akan tetap bebas PPN.

"Karena dalam undang-undang existing subsidi tarif itu diberikan kepada barang kebutuhan pokok yang sebenarnya bukan kebutuhan pokok untuk kelompok miskin saja," pungkasnya.

Dapat diketahui, rencana pengenaan PPN sembako itu tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP). Dalam beleid ini disebutkan, tarif PPN akan naik menjadi 12 persen dan multitarif 5 persen hingga 25 persen.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) Rp300 ribu per bulan per penerima kepada masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 3-20 Juli mendatang.

Di sisi lain, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa pemberian bansos ini merupakan program terusan yang sebelumnya sempat dihentikan pada April lalu.

"Rencananya, pemerintah memberikan bansos untuk periode Mei dan Juni lalu, sehingga dana yang diterima masyarakat mencapai Rp600 ribu per penerima," kata Risma, Jumat (2/7).

Risma menargetkan, bansos tunai dapat disalurkan mulai pekan ini atau paling lama sampai akhir minggu depan. "Kami berharap pekan ini atau paling lambat pekan depan bansos ini dapat tersalur. Warga akan menerima Rp600 ribu sekaligus," ujarnya.

"Saya minta jangan diijonkan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja," tegasnya.

Risma menjelaskan, bahwa nantinya, bansos tunai akan diberikan ke 10 juta penerima. Penyaluran bansos tunai sendiri akan dilakukan melalui kantor pos seperti sebelumnya.

"Jadi mudah-mudahan paling telat bisa direalisasikan pekan kedua bulan ini dan kami usahakan agar semua bisa tersalurkan kepada warga," pungkasnya.(der/zul/fin)

Sumber: