Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Stunting di Kabupaten Tegal Malah Naik

Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Stunting di Kabupaten Tegal Malah Naik

Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tegal hingga kini belum berakhir. Bahkan masih sebagai zona merah penyebaran virus corona. Hal itu tentunya dapat berimbas pada kenaikan kasus stunting atau tengkes pada masyarakat.

Bupati Tegal Umi Azizah, Kamis (1/7) membenarkan jika pandemi ini berpotensi meningkatkan jumlah bayi penderita stunting atau tubuh anak yang kerdil. Himpitan ekonomi menjadikan daya beli masyarakat merosot sehingga keluarga tidak mampu menyediakan nutrisi untuk ibu hamil dan makanan bergizi bagi anak. 

"Pandemi yang berkepanjangan ini memang dapat berpotensi jumlah stunting. Ini harus diwaspadai," katanya. 

Pada para kader kesehatan dan pembangunan manusia,  tambah Umi Azizah, harus dapat memastikan tercukupinya asupan makanan bergizi pada ibu hamil. Kader ini sangat berperan penting memonitor perkembangan anak. Minimal selama tiga tahun pertama. 

Sebab, periode 1.000 hari pertama kehidupan anak ini merupakan masa krusial pembangunan ketahanan gizi. Lebih dari 1.000 hari, dampak buruk dari kekurangan gizi pada anak lebih sulit diobati. Kekurangan gizi pada ibu hamil juga bisa memicu stunting pada bayi. 

"Jika itu terjadi, maka tingkat kecerdasannya lemah, kemampuan kognitif dan kesehatannya mudah sakit," tambahnya.

Penyebab utama gizi buruk, lanjut Umi Azizah, adalah faktor kemiskinan. Jumlah kasus gizi akut di Kabupaten Tegal tahun 2018 lalu mencapai 21.233 balita. Di tahun yang sama, terdapat 6.744 balita. 

Sejak tahun 2019, Pemkab Tegal telah menginisiasi delapan aksi konvergensi stunting dan terus mengalami penyempurnaan. (guh/ima)

Sumber: